MARKET NEWS

Laba Sariguna Primatirta (CLEO) Turun Jadi Rp207,54 Miliar per Juni 2025

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/08/2025 08:10 WIB

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp207,54 miliar per Juni 2025.

Laba Sariguna Primatirta (CLEO) Turun Jadi Rp207,54 Miliar per Juni 2025. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp207,54 miliar per Juni 2025. Angka itu turun 9,70 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp229,84 miliar.

Di sisi lain, perseroan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 5,36 persen menjadi Rp1,36 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1,29 triliun. Secara rinci, penjualan produk dalam kemasan botol tercatat sebesar Rp748,18 miliar, produk bukan botol mencatatkan penjualan sebesar Rp586,17 miliar dan penjualan produk lainnya tercatat sebesar Rp31,74 miliar.

CEO CLEO Melisa Patricia menyampaikan, meskipun pasar air minum dalam kemasan (AMDK) mengalami perlambatan secara umum setelah pertumbuhan yang tinggi di tahun lalu, CLEO berhasil menjaga momentum dengan strategi penjualan yang tepat sasaran dan efisiensi distribusi. 

“Permintaan terhadap produk air minum berkualitas tetap tinggi, dan CLEO mampu meresponsnya dengan menjaga ketersediaan produk, mempertahankan kualitas, serta memperkuat brand di berbagai kanal,” kata Melisa dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (1/8/2025).

Selama paruh pertama tahun ini, kata Melisa, CLEO secara aktif mengembangkan inovasi produk dan melakukan diversifikasi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas serta menciptakan nilai tambah yang relevan. Langkah tersebut sejalan dengan upaya perseroan dalam memperkuat daya saing dan memperluas segmen pasar.

Selain itu, penguatan infrastruktur distribusi juga menjadi prioritas utama, di mana CLEO memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah dengan potensi permintaan tinggi, guna meningkatkan penetrasi pasar dan memperkuat kehadiran merek secara nasional.

Dalam aspek operasional, perseroan melakukan optimalisasi biaya dan pemanfaatan teknologi demi memastikan setiap lini produksi dan distribusi berjalan lebih efektif dan efisien. 

“Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan dalam jangka panjang,” ujar Melisa.

Melisa menerangkan, di tengah pertumbuhan pasar yang lebih moderat, CLEO menyadari mempertahankan, bahkan menambah pangsa pasar merupakan tantangan yang tidak ringan. Untuk itu, perseroan terus memperkuat layanan pelanggan, meningkatkan eksposur pabrik di titik-titik strategis, serta menjaga kualitas dan ketersediaan produk secara konsisten di berbagai kanal distribusi. 

Hingga saat ini, perseroan telah memiliki 32 pabrik. Jumlah tersebut akan bertambah mencapai 35 pabrik, di mana tiga pabrik sedang dalam proses pembangunan antara lain di Palu, Pontianak dan Pekanbaru.

“Kami juga memandang fase ini sebagai momentum penting untuk memperkuat posisi dan menyiapkan akselerasi saat siklus pertumbuhan industri kembali menguat,” ujar Melisa.

Dengan struktur biaya yang efisien, strategi pertumbuhan yang terarah, serta tingkat kepercayaan konsumen yang tetap tinggi, CLEO yakin berada dalam posisi yang solid untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang di masa mendatang.

(Dhera Arizona)

SHARE