MARKET NEWS

Laba Saudi Aramco Turun Imbas Perusahaan Beri Sinyal Pangkas Biaya dan Divestasi

Kunthi Fahmar Sandy 06/08/2025 00:30 WIB

Eksportir minyak terbesar dunia tersebut menyatakan sedang memangkas biaya dan berencana melepas aset seiring turunnya harga minyak mentah

Laba Saudi Aramco Turun Imbas Perusahaan Beri Sinyal Pangkas Biaya dan Divestasi (FOTO:Dok Laman Investing)

IDXChannel - Perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco mencatat penurunan laba kuartal kedua sebesar 22 persen pada hari Selasa. 

Dilansir dari laman Investing Selasa (5/8/2025), eksportir minyak terbesar dunia tersebut menyatakan sedang memangkas biaya dan berencana melepas aset seiring turunnya harga minyak mentah dan meningkatnya utang.

Dividen perusahaan yang besar, yang mana merupakan sumber utama pendanaan untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada minyak, akan turun sekitar sepertiga tahun ini.

Aramco melaporkan penurunan laba bersih kuartalan menjadi USD22,7 miliar dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni dari USD29,1 miliar pada tahun sebelumnya.

Laba bersih yang disesuaikan turun 13,7 persen menjadi USD24,5 miliar, di atas estimasi analis median perusahaan sebesar USD23,7 miliar. 

"Yang kami lihat di seluruh portofolio adalah membuka modal yang saat ini terkunci pada aset-aset dengan imbal hasil rendah dan relatif rendah. Kami menginvestasikannya pada investasi inti, yang imbal hasil tinggi," ujar CFO Ziad Al-Murshed kepada para wartawan.

Namun dia menolak menyebutkan aset-aset tersebut dan mengatakan: "Ini adalah aset-aset dengan imbal hasil rendah yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal seperti infrastruktur," tutur dia.

Pasa bulan lalu, Aramco hampir mencapai kesepakatan untuk mengumpulkan dana USD10 miliar dari grup yang dipimpin oleh BlackRock (NYSE:BLK), dan sedang mempertimbangkan untuk menjual hingga lima pembangkit listrik tenaga gas untuk mengumpulkan dana hingga USD4 miliar.

Adapun harga minyak mentah rata-rata Aramco adalah USD66,7 per barel pada kuartal tersebut, turun dari USD85,7 pada kuartal kedua tahun 2024 dan USD76,3 pada kuartal pertama tahun ini.

Sedangkan total pinjaman naik menjadi USD92,9 miliar pada 30 Juni dari USD74,4 miliar pada tahun sebelumnya. Gearing, ukuran utang, naik menjadi 6,5 persen dari minus 0,3 persen pada tahun sebelumnya dan 5,3 persen pada kuartal sebelumnya.

Perusahaan, yang telah lama menjadi sumber pendapatan andal bagi negara Saudi, mengonfirmasi total dividen sebesar USD21,3 miliar yang sebelumnya dijabarkan untuk kuartal kedua, sekitar USD200 juta di antaranya merupakan dividen terkait kinerja.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE