MARKET NEWS

Laba Sido Muncul (SIDO) Turun 11,24 Persen di Semester I, Ini Penyebabnya

Aldo Fernando - Riset 29/07/2022 11:43 WIB

Penurunan laba bersih tersebut seiring pendapatan bersih SIDO turun 2,58% secara yoy dari Rp1,65 triliun pada semester I tahun lalu menjadi Rp1,61 triliun

Laba Sido Muncul (SIDO) Turun 11,24 Persen di Semester I, Ini Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten produsen jamu dan obat herbal modern PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penurunan laba bersih 11,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp445,60 miliar sepanjang semester I 2022.

Menurut laporan keuangan perusahaan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/7/2022), laba bersih SIDO sepanjang 6 bulan pertama tahun ini lebih rendah dari laba bersih semester I 2021 yang mencapai Rp502 miliar.

Penurunan laba bersih tersebut seiring pendapatan bersih SIDO turun 2,58% secara yoy dari Rp1,65 triliun pada semester I tahun lalu menjadi Rp1,61 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Rinciannya, penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp988,73 miliar dari semester I 2021 sebesar Rp1,06 triliun. Sementara, segmen penjualan makanan dan minuman tumbuh dari Rp526,23 miliar dari semester I 2021 menjadi Rp544,82 miliar.

Adapun, penjualan produk farmasi sebesar Rp78,55 miliar sepanjang paruh pertama tahun ini.

Seiring penurunan pendapatan bersih perusahaan, beban pokok penjualan SIDO membengkak 4,54% yoy menjadi Rp757,61 miliar per semester I 2022.

Total aset SIDO juga tercatat turun 12,07% menjadi Rp3,58 triliun per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp4,07 triliun. Ini terjadi seiring penurunan liabilitas 43,59% menjadi Rp337,19 miliar dan penurunan ekuitas 6,64% menjadi Rp3,24 triliun per 30 Juni 2022.

Dalam penjelasan di keterangan tertulis kepada bursa, manajemen SIDO menjelaskan penurunan total liabilitas atau kewajiban secara signifikan tersebut dikontribusikan oleh penurunan utang pajak hingga 86,3% per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember tahun lalu.

Selain utang pajak, jelas manajemen, terjadi pula penurunan beban akrual sebesar 64,7% dibandingkan akhir tahun lalu. (ADF)

SHARE