MARKET NEWS

Laba Tumbuh 105 Persen, Antam (ANTM) Raup Rp3,82 Triliun di 2022

Cahya Puteri Abdi Rabbi 27/03/2023 07:18 WIB

Perusahaan tambang pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraup pertumbuhan laba bersih sebesar 105% di 2022.

Laba Tumbuh 105 Persen, Antam (ANTM) Raup Rp3,82 Triliun di 2022 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan tambang pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraup pertumbuhan laba bersih sebesar 105% di 2022. Laba Antam naik menjadi Rp3,82 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,86 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, penjualan perseroan juga tercatat naik sebesar 19,46% menjadi Rp45,93 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp38,44 triliun. 

Adapun capaian pertumbuhan tersebut didukung oleh upaya perseroan untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit di tengah pemulihan kondisi ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia di sepanjang tahun 2022 lalu.

Berdasarkan jenis produknya, penjualan emas tercatat sebesar Rp31,62 triliun, penjualan feronikel sebesar Rp6,85 triliun, penjualan bijih nikel sebesar Rp5,16 triliun, penjualan alumina sebesar Rp1,31 triliun, penjualan bijih bauksit sebesar Rp618,48 miliar, penjualan perak sebesar Rp120,34 miliar, dan penjualan logam lainnya sebesar Rp265 juta. Dari segmen jasa, pendapatan pemurnian logam mulia dan jasa lainnya tercatat sebesar Rp229,08 miliar.

“Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama ANTM mendukung capaian EBITDA yang mencapai Rp7,35 triliun, naik 29% dari tahun 2021 yang sebesar Rp5,71 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan ANTM, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan resminya, Minggu (26/3/2023).

Pertumbuhan laba bersih perseroan ikut mengerek laba per saham dasar ANTM pada 2022 menjadi Rp159,00 per saham, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp77,47 per saham.

Dari sisi posisi keuangan perseroan, sepanjang 2022 ANTM mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian perseroan yang tercatat sebesar Rp23,71 triliun, naik 14% dari sebelumnya Rp20,84 triliun. 
Sementara itu, total liabilitas ANTM tahun lalu tercatat sebesar Rp9,93 triliun, atau turun 18% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,08 triliun.

“Penurunan tingkat liabilitas konsolidasian pada 2022 didukung oleh kemampuan perseroan untuk menurunkan tingkat pinjaman berbunga atau interest bearing debt,” kata Syarif.

Ia merinci, bentuk pinjaman tersebut terdiri atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi menjadi sebesar Rp3,01 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp5,87 triliun. Per Desember 2022, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp33,64 triliun, naik 2% dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp32,92 triliun. 

(DES)

SHARE