MARKET NEWS

Lanjutkan Pemulihan, Pasar Obligasi Indonesia Makin Menarik?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 27/07/2023 17:19 WIB

PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) memproyeksikan pasar obligasi Indonesia akan melanjutkan fase pemulihan di semester II-2023.

Lanjutkan Pemulihan, Pasar Obligasi Indonesia Makin Menarik? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) memproyeksikan pasar obligasi Indonesia akan melanjutkan fase pemulihan di semester II-2023. 

Hal itu didorong oleh terjaganya kondisi makro domestik, serta adanya ekspektasi puncak siklus kenaikan suku bunga global dan dalam negeri.

“Kami melihat bahwa secara tren yield akan turun, ini bagus, artinya pasar lagi bullish. Kami melihat masih ada potensi penurunan lebih lanjut, tapi jika dibandingkan historis tidak sedalam tahun-tahun sebelumnya,” kata Kepala Departemen Riset dan Informasi Pasar PHEI, Roby Rushandie di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/7/2023).

Meski demikian, Rudy mengatakan volatilitas diperkirakan masih membayangi pasar obligasi dalam negeri. Adapun yang menjadi faktor pendorong volatilitas pasar obligasi hingga akhir tahun yakni potensi persisten inflasi di negara-negara maju, arah kebijakan The Fed, serta sikap wait and see terhadap geopolitik dan Pemilu 2024.

Hingga semester I 2023 pasar obligasi masih bergerak positif yang ditopang oleh tren penurunan level inflasi di global terutama di Amerika Serikat (AS), sehingga turut mendorong ekspektasi jika The Fed maupun Bank Sentral utama lainnya di global mulai akan memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya. 

Di samping itu, ekspektasi pelonggaran moneter di global juga dipicu oleh melambatnya ekonomi yang saat ini terjadi di global.  “Terjaganya fundamental ekonomi dalam negeri turut menjadi penopang penguatan pasar, seperti terkendalinya nilai tukar Rupiah,” ujar Roby.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik sebesar +6,48% year to date (ytd) ke level 367,1162. 

Kenaikan ICBI didorong oleh indeks return obligasi pemerintah (INDOBeXG-TR) yang naik +6,61% year to date, dan indeks return obligasi korporasi (INDOBeXC-TR) naik +4,64% year to date. 

Roby menambahkan, kurva yield PHEI-IGSYC juga menunjukkan pola bullish dengan penurunan rata-rata yield terbesar dialami kelompok tenor menengah (5-7 tahun), yakni -59,95 bps year to date. 

Kemudian disusul oleh kelompok tenor panjang (lebih dari 7 tahun) yang turun -57,25 bps year to date, serta tenor pendek (kurang dari 5 tahun) turun -21,17 bps year to date.

(DES)

SHARE