MARKET NEWS

Laporan Keuangan Emiten Diprediksi Jadi Penopang IHSG di Semester II-2024

Cahya Puteri Abdi Rabbi 22/06/2024 15:45 WIB

Kondisi pasar saham Tanah Air di pertengahan 2024 akan terbantu oleh kinerja keuangan emiten.

Laporan Keuangan Emiten Diprediksi Jadi Penopang IHSG di Semester II-2024. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kondisi pasar saham Tanah Air di pertengahan 2024 akan terbantu oleh kinerja keuangan emiten. Sebab, para perusahaan tercatat akan segera merilis laporan keuangan semester pertama.

Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta mengatakan, kenaikan suku bunga acuan masih menjadi faktor yang diperhatikan pelaku pasar. Ada 10 saham pilihan yang bisa jadi bahan pertimbangan para investor.

“Rekomendasi itu seiring dengan musim laporan keuangan bulan ini hingga bulan depan,” kata Nafan dalam keterangan resminya, dikutip pada Sabtu (22/6/2024).

Nafan menyampaikan, hingga mendekati penghujung semester I-2024, kinerja pasar saham masih belum bergairah. Proyeksi itu tercermin dari posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih terkoreksi sekitar 7 persen dan keluarnya investor asing dari pasar saham (net foreign sell) di pasar reguler dan negosiasi senilai Rp10 triliun sejak awal tahun (di pasar reguler investor asing sudah nett sell Rp20 triliun).

Lebih lanjut, kata dia, memasuki kuartal II-2024, perekonomian global masih diliputi oleh ketidakpastian kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Ketidakpastian ini bisa berdampak kepada likuiditas serta suku bunga perbankan.

Namun, Nafan menegaskan, dengan bermodalkan makroekonomi yang kuat serta stabilitas politik yang terjaga meskipun tahun ini adalah tahun Pemilu, diyakini setelah kondisi global lebih kondusif, maka pasar saham dan pasar keuangan Indonesia akan membaik juga.

Dia menilai prospek pasar ke depan masih sulit untuk diprediksi, dapat diprediksi BI akan menahan BI rate pada level 6,25 persen. Sebab, jika suku bunga dinaikkan maka dampaknya kurang kondusif terhadap ekonomi dalam negeri.

“Namun, kami meyakini dengan makroekonomi yang kuat serta stabilitas politik yang lebih kondusif dibandingkan negara lain, maka kinerja pasar keuangan dan pasar saham Indonesia akan tetap kuat,” ujar Nafan.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset M Adityo Nugroho menyatakan, dengan masih adanya arus modal asing yang keluar, maka pasar saham masih akan tertekan dalam waktu dekat.

“Meskipun demikian, dengan meyakini bahwa tidak selamanya kondisi makro ekonomi global akan terus memburuk, koreksi yang terjadi di pasar saham Indonesia saat ini justru memberikan peluang bagi investor untuk mulai dapat mencicil di harga yang relatif murah karena nilai valuasi yang rendah,” ujar Adityo.

Secara fundamental, Adityo mengatakan saham-saham perusahaan berkapitalisasi besar yang sudah terkoreksi cukup dalam dari sektor perbankan, otomotif, dan telekomunikasi dapat menjadi pilihan untuk nasabah dan publik saat ini.

Berikut ini 10 saham yang bisa jadikan pilihan bagi investor versi Mirae Asset:

- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
- PT Elnusa Tbk (ELSA)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

(YNA)

SHARE