Laris, IPO Raja Roti Cemerlang (BRRC) Kelebihan Permintaan 72 Kali

Penawaran umum perdana saham atau IPO produsen tepung roti merek Royal, PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) mencatatkan kelebihan permintaan.

IDXChannel - Penawaran umum perdana saham atau IPO produsen tepung roti merek Royal, PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed.

BRRC resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/1/2025). Kelebihan permintaan atas saham IPO BRRC mencapai 72 kali pada pooling allotment.

Direktur Utama BRRC, Ari Sudarsono mengatakan, kelebihan permintaan ini menjadi indikator antusiasme pasar atas IPO BRRC.

Dalam prospektus, BRRC melepas hingga 291,5 juta saham atau 30,01 persen dari modal yang ditempatkan. Total dana yang diperoleh dari IPO ini sebesar Rp61,21 miliar, dari harga IPO di Rp210 per saham.

“Seluruh perolehan dana akan kami gunakan untuk modal kerja. Dan kami akan fokus pada peningkatan penjualan dan perluasan jaringan pabrik,” kata Ari di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Kamis (9/1).

Setelah IPO, lanjutnya, perusahaan memperluas kapasitas produksi dan distribusi melalui penambahan pabrik di Medan dan Makassar, yang seluruhnya akan dimulai beroperasi di semester I-2025. 

Ari menjelaskan, langkah ini diambil mengingat permintaan yang semakin tinggi.

Produk tepung roti atau tepung panir, diakuinya, akan terdongkrak mengingat menjadi bahan baku untuk layering atas produk-produk, seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya, yang menjadi menu program makan bergizi gratis.

“Produk kami dipercaya oleh para pelanggan FMCG besar karena kualitas maupun konsistensi mutu perseroan,” tutur Ari.

Program utama pemerintah, yakni makan bergizi gratis juga dinilai akan meningkatkan penjualan.

“Proyeksi kami akan meningkat hingga empat kali lipat. Ini karena produk breadcrumbs masuk dalam menu makan bergizi gratis,” ujar dia.

Sebagai catatan, bersamaan dengan pencatatan saham perdana, BRRC juga akan menerbitkan hingga 145,75 juta waran seri I secara gratis bagi pemegang saham baru, dengan setiap dua saham baru berhak mendapatkan satu waran. 

Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk menebus satu saham perseroan dengan harga Rp210, yang jika sepenuhnya dilaksanakan, dapat menambah dana hingga Rp30,60 miliar. Seluruh dana hasil IPO dan pelaksanaan waran akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

(Fiki Ariyanti)