MARKET NEWS

Lautan Merah Saham Bank Raksasa di Tengah Aksi Jual Investor Asing

TIM RISET IDX CHANNEL 29/05/2024 11:00 WIB

Saham emiten bank raksasa kompak memerah pada Rabu (29/5/2024) seiring kuatnya tekanan jual investor.

Lautan Merah Saham Bank Raksasa di Tengah Aksi Jual Investor Asing. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten bank raksasa kompak memerah pada Rabu (29/5/2024) seiring kuatnya tekanan jual investor. Asing masih rajin melego saham yang kerap menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.35 WIB, saham bank BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) merosot 4,03 persen ke Rp4.520 per saham.

Dalam sepekan, saham BBNI sudah turun 9,24 persen dan dalam sebulan melorot 14,53 persen.

Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) atas saham BBNI senilai Rp260,98 miliar di pasar reguler dalam sepekan.

Kemudian, saham bank pelat merah lainnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tergerus 3,78 persen ke harga Rp5.750 per saham.

Saham BMRI sudah tergelincir 18,44 persen dalam sebulan. Asing pun melakukan net sell Rp1,11 triliun dalam sepekan dan Rp2,53 triliun dalam sebulan.

Di bawah BBNI dan BMRI, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 2,21 persen ke Rp4.430 per saham, sudah melemah 15,22 persen dalam sebulan belakangan.

Asing mencatatkan net sell di saham BBRI sebesar Rp1,95 triliun dalam sepekan dan mencapai Rp10,50 triliun dalam sebulan.

Saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turut melemah, yakni minus 1,08 persen dalam sehari. Saham BBCA sudah terkoreksi 7,54 persen dalam sebulan.

Sama seperti tiga emiten di atas, asing membukukan net sell senilai Rp1,33 triliun dalam sepekan dan Rp1,10 triliun dalam sebulan.

Kondisi likuiditas yang ketat dalam sistem perbankan, yang turut meningkatkan biaya dana atau cost of funds (CoF), turut menjadi sorotan investor saat ini. Analis Nomura, misalnya, berpendapat, sebagaimana dikutip Dow Jones Newswires pada 2 Mei lalu, pihaknya “tidak memperkirakan likuiditas di sektor perbankan akan membaik di sisa 2024.”

Nomura menambahkan, mereka memperkirakan akan ada tekanan jual pada saham perbankan, khususnya BMRI, mengingat kinerjanya yang lebih baik dari tahun ke tahun.

Namun, mereka tetap mempertahankan peringkat beli (buy rating) karena CoF Bank Mandiri yang rendah dan kualitas aset yang sehat secara keseluruhan.

Sementara, IHSG turun tajam 1,44 persen seiring melemahnya keempat bank tersebut dan anjloknya saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) besutan Prajogo Pangestu, yang minus 10 persen usai masuk papan pemantauan khusus. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE