MARKET NEWS

Lima Emiten Mal Terbesar di BEI, yang Punya Crazy Rich RI

Fiki Ariyanti 14/08/2023 10:50 WIB

Lima emiten mal terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar atau market cap di BEI, di mana pemiliknya adalah crazy rich Indonesia.

Lima Emiten Mal Terbesar di BEI, yang Punya Crazy Rich RI (Foto MNC Media)

IDXChannel - Sering jalan-jalan ke mal di Jakarta maupun daerah lain? Pastinya ya. Mal memang menjadi salah satu tempat hiburan memanjakan mata dan memenuhi hasrat belanja masyarakat urban. 

Bersyukur, pandemi Covid-19 sudah lewat. Mal yang tadinya sepi bak kuburan, kembali menggeliat. Pengunjung mulai ramai lagi, sehingga diharapkan dapat menggenjot penjualan para tenant atau merchant yang sempat anjlok, meningkatkan pendapatan pengelola mal, dan tentunya mendongkrak ekonomi nasional. 

Banyak sekali jumlah mal di Jakarta ataupun seluruh Indonesia. Di Ibu Kota saja, bakal punya tiga mal baru pada tahun ini, berdasarkan laporan Cushman & Wakefield. 

Tiga mal tersebut, yaitu One District di Puri, Tangerang (sudah beroperasi), serta Lippo Mall East Side di Holland Village dan Retail Podium di Thamrin Nine Tower diharapkan akan memasuki pasar pada kuartal mendatang.

Buat kamu yang suka pergi ke mal, jangan cuma jadi pengunjung saja. Kamu bisa menjadi 'pemilik' mal tersebut dengan cara membeli saham emiten pengelola mal. 

Selain sebagai investasi, kamu juga bisa mengantongi dividen dari laba atau keuntungan yang diraup emiten tersebut. Bagaimana menarik bukan?

Jika tertarik investasi saham, simak nih lima emiten mal terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar atau market cap, yang dihimpun IDXChannel.com dari data Bursa Efek Indonesia (BEI):

1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Emiten properti milik Sinar Mas Group ini tercatat mendulang nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp25,09 triliun, berdasarkan data BEI per 10 Agustus 2023. 

BSDE memiliki atau mengelola ITC BSD, Mall Fantasi, DP Mall Semarang, Mall The Breeze, ITC Kuningan, ITC Depok, Mega ITC Cempaka Mas, hingga Epicentrum Walk Kuningan itu mencatatkan total aset Rp67,63 triliun pada akhir Juni 2023. 

Nilai aset tersebut naik 4,04 persen secara year to date dibanding posisi Desember 2022 yang sebesar Rp64,99 triliun. Total aset BSDE per 30 Juni ini, terdiri dari aset lancar Rp30,2 triliun dan aset tidak lancar Rp37,42 triliun. 

Sementara laba bersih BSDE yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meroket sebesar 159,02 persen menjadi Rp1,2 triliun pada enam bulan pertama 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp463,64 miliar. 

Capaian tersebut disokong kenaikan pendapatan usaha perseroan pada semester I-2023 menjadi Rp4,99 triliun atau naik 30,31 persen dari medio 2022 yang sebesar Rp3,83 triliun. 

Untuk marketing sales atau pra penjualan, Bumi Serpong Damai meraup sebesar Rp4,79 triliun pada akhir Juni 2023. Tumbuh 3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp4,67 triliun. 

Realisasi tersebut juga setara 54 persen dari target pra penjualan 2023 sebesar Rp8,80 triliun. Penopang utama berasal dari segmen residensial yang berkontribusi sebesar 63 persen, sedangkan segmen komersial yang meliputi ruko, lot dan apartemen berkontribusi 37 persen dari total pra penjualan selama enam bulan pertama ini.

2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Per 10 Agustus 2023, kapitalisasi pasar Pakuwon Jati (PWON) tercatat mencapai Rp23,12 triliun. Emiten milik orang terkaya di Indonesia, Alexander Tedja itu membukukan total aset Rp31,58 triliun per akhir Juni ini atau naik dari Rp30,6 triliun pada akhir 2022. 

Mal atau pusat perbelanjaan di bawah asuhan PWON, di antaranya Tunjungan Plaza Mall, Pakuwon Mall, Royal Plaza, Pakuwon Trade Center, Blok M Plaza, Gandaria City Mall, Kota Kasablanka Mall, hingga Pakuwon Mall Bekasi.

Sementara laba bersih perseroan mengalami lonjakan 49,6 persen pada semester I-2023 menjadi Rp1,24 triliun dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu Rp829 miliar. 

Pendapatan bersih Pakuwon Jati tercatat Rp2,9 triliun sepanjang Januari-Juni 2023 atau naik tipis 5,3 persen dari paruh pertama tahun lalu sebesar Rp2,75 triliun. 
 
PWON juga mengantongi marketing sales semester I-2023 sebesar Rp600 miliar atau turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp800 miliar. 

Komposisi penjualan semester I 2023 adalah landed houses 43 persen, serta kondominium dan perkantoran masing-masing sebesar 54 persen dan 3 persen.

3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Ciputra Development tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp20,67 triliun. Emiten milik konglomerat Ciputra ini merupakan pengelola Lotte Shopping Avenue, Mal Ciputra Jakarta, Mal Ciputra World Surabaya, Mal Ciputra Semarang, dan Mal Ciputra Tangerang.

Dari sisi kinerja, CTRA mengantongi laba bersih sebesar Rp778,99 miliar hingga akhir Juni 2023. Perolehan tersebut turun 22,47% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1 triliun.

Penurunan tersebut disebabkan susutnya pendapatan perseroan sebesar 4,19% menjadi Rp4,46 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,66 triliun.

Total nilai aset CTRA hingga akhir Juni 2023 naik 1,07% menjadi Rp42,48 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp42,03 triliun. 

Sementara pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp5,1 triliun hingga kuartal II-2023.  Angka tersebut setara dengan 57% dari total target tahun ini yang sebesar Rp8,9 triliun.

4. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Emiten asuhan crazy rich Sioetjipto Nagari, SMRA mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp10,89 triliun per 10 Agustus 2023. Perseroan mengelola Summarecon Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Serpong, dan Summarecon Mall Bekasi

Summarecon Agung mendulang laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp433,89 miliar pada semester I-2023. Realisasi ini melonjak 70,41 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp254,61 miliar. 

Capaian ini sejalan dengan kenaikan pendapatan bersih perseroan sebesar 6,43 persen menjadi Rp2,96 triliun pada enam bulan pertama ini dari sebelumnya Rp2,73 triliun. 

Total aset perseroan mencapai Rp29,49 triliun per akhir Juni 2023 atau naik dibanding posisi akhir 2022 yang sebesar Rp28,42 triliun. 

5. PT Sentul City Tbk (BKSL)

Sentul City (BKSL), pengelola AEON Mall ini mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp8,38 triliun, per 10 Agustus 2023. 

Perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan Rp214,72 pada semester I 2023. Angka tersebut membengkak dari rugi paruh pertama tahun lalu sebesar Rp26,53 miliar.

Rugi neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp205,87 miliar per akhir Juni 2023. Nilainya, jauh lebih besar dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp21,31 miliar.

Melonjaknya rugi emiten dengan kode BKSL itu dipengaruhi topline yang menurun drastis. Hingga semester I-2023, pendapatan neto Sentul City mencapai Rp271,86 miliar.

Sedangkan total aset perseroan sebesar Rp20,67 triliun pada akhir Juni 2023 atau naik dibanding realisasi akhir 2022 yang sebesar Rp16,72 triliun. 

(FAY)

SHARE