Lima Emiten Paling Dermawan Sepanjang Tahun Buku 2022
sejumlah faktor lain terus dilirik guna menentukan arah bandul investasi yang dijalankan para pelaku pasar.
IDXChannel - Perkembangan ekonomi global serta situasi geopolitik internasional yang belum juga menentu terus menjadi perhatian kalangan pelaku pasar, baik domestik maupun luar negeri.
Atas kondisi tersebut, sejumlah faktor lain terus dilirik guna menentukan arah bandul investasi yang dijalankan para pelaku pasar.
Salah satunya terkait kemampuan para emiten dalam menghasilkan laba bersih, yang kemudian diikuti niat baik (good will) dengan membagikannya dalam bentuk dividen, sebagai pemanis bagi para pemegang saham.
Karenanya, porsi dividen yield yang mampu dan mau dibagikan oleh emiten tentu menjadi perhatian khusus di kalangan pelaku pasar.
Di satu sisi, kinerja perusahaan relatif dapat dipercaya, dengan tolok ukur laba bersih yang berhasil diraup.
Sedangkan di sisi lain, besarnya persentase dividen yield oleh sebagian pihak diartikan sebagai wujud optimisme manajemen dalam melihat potensi bisnis ke depan.
Di sepanjang tahun ini, sejumlah emiten terpantau cukup royal dalam membagikan dividen berdasarkan laba bersih yang sukses dikantongi selama 2022 lalu.
Deretan emiten tambang mendominasi seiring dengan lonjakan harga komoditas yang sempat terjadi di sepanjang tahun lalu.
Namun demikian, bukan berarti seluruh emiten tambang dapat dengan mudah mengobral dividen jumbo.
Sejumlah kondisi internal, seperti kondisi kas hingga arus modal perusahaan, jadi salah satu pendorong sehingga perusahaan cukup percaya diri dalam menetapkan dividen yield tinggi.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah deretan emiten dengan porsi dividen yield terbesar, sepanjang pantauan dixchannel.
1. PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI)
Perusahaan farmasi ini menjadi salah satu dari sekian banyak saham incaran pelaku pasar, lantaran menetapkan nilai dividen yang demikian besar untuk tahun buku 2022 lalu.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 6 Juni 2023 lalu, dividen tunai perusahaan diputuskan sebesar Rp180 miliar, atau setara dengan Rp50 ribu per saham.
Nilai tersebut jauh di atas harga terakhir saat emiten ini mengajukan proses delisting pada Maret tahun ini, di mana saat itu saham SCPI masih dibanderol sebesar Rp29.000 per saham.
2. PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP)
Selain SCPI, emiten lain yang juga cukup royal dalam membagi dividen tahun kinerja 2022 adalah PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP).
Sesuai RUPS yang digelar perusahaan, emiten properti tersebut sepakat membagikan dividen sebesar Rp200 per saham. Meski secara nominal terbilang kecil, namun dengan mempertimbangkan harga sahamnya, maka nilai tersebut setara dengan dividen yield hingga 56,82 persen.
Menurut manajemen, langkah pembagian dividen kembali dilakukan guna merayakan kemampuan perusahaan dalam membalikkan keadaan dari kondisi pandemi.
Berdasarkan catatan keuangan perusahaan, PUDP pada 2021 masih menderita kerugian sebesar Rp17,73 miliar. Namun pada 2022, perusahaan mampu mengantongi laba bersih hingga Rp279 miliar hingga akhir tahun.
3. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
Di bawah PUDP, muncul nama emiten tambang batu bara, yaitu PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR).
'Kegagahan' BSSR terlihat jelas, di mana perusahaan tersebut secara total telah melakukan pembagian dividen hingga sebanyak tiga kali, untuk realisasi kinerjanya di sepanjang 2022.
Pada tahun lalu, BSSR tercatat telah membagikan dividen sementara (interim) hingga dua kali, yaitu sebesar Rp567,13 per saham pada September 2022, dan lalu sebesar Rp580,59 per saham lagi pada Desember 2022.
Baru pada tahun ini, emiten ini memutuskan pembagian dividen final sebesar Rp341,4 per saham. Jika diakumulasikan, maka total dividen yang dibagikan untuk tahun buku 2022 mencapai Rp1.489 per saham, dengan dividen yield mencapai 34,31 persen.
Yang menarik, nilai dividen tersebut lebih tinggi dibanding nilai laba per saham perusahaan, dengan porsi mencapai 109 persen. Artinya, seluruh laba bersih yang diperoleh sepanjang tahun lalu telah dibagikan kepada pemegang saham, dengan masih ditambah lagi sebagian dari kas perusahaan.
4. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL)
Mengekor BSSR, ada nama perusahaan konstruksi, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) yang juga layak masuk dalam daftar emiten dengan dividen yield terbesar tahun ini.
Sesuai hasil keputusan RUPS yang digelar perusahaan, TOTL sepakat membagi dividen sebesar Rp100 per saham, dengan dividen yield sebesar 33,11 persen.
Sedangkan bila dibandingkan dengan nilai laba per saham, Dividend Payout Ratio (DPR) TOTL mencapai 371,95 persen. Artinya, seperti halnya BSSR, manajemen TOTL rela merogoh kas perusahaan guna menambah nilai laba yang bakal dibagi kepada pemegang saham.
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Melengkapi 'formasi lima besar' emiten dengan dividen yield terbesar, ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor tambang yang beroperasi di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur, yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Dalam RUPS yang digelar 15 Juni 2023, pemerintah selaku pemegang saham pengendali perusahaan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp12,56 triliun, atau 100 persen dari total laba bersih yang diraup sepanjang 2022 lalu. (TSA)