MARKET NEWS

Lima Kali Berturut-turut, Rupiah Hari Ini Menguat Lagi Atas Dolar AS

Dinar Fitra Maghiszha 24/12/2021 09:50 WIB

Mata uang Rupiah hari ini kembali menguat selama lima hari berturut-turut terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Lima Kali Berturut-turut, Rupiah Hari Ini Menguat Lagi Atas Dolar AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mata uang Rupiah hari ini kembali menguat selama lima hari berturut-turut terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Dari pasar spot Bloomberg hingga pukul 09.15 WIB, Jumat (24/12/2021), mata uang Garuda naik sebesar 51 poin atau 0,36% di harga Rp14.182 per USD1.

Sebagian besar mata uang negara Asia bergerak variatif terhadap USD, ketika greenback mengalami koreksi -0,01% di level USD96,01. Dolar Hong Kong naik stagnan di 0,00% di 7,7989, Yen Jepang menguat 0,02% di 114,35, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,01% di 4,1985.

Dolar Taiwan melemah -0,20% di 27,749, Baht Thailand terpuruk -0,03% di 33,51, Peso Filipina naik 0,05% di 50,015 dan Won Korea Selatan turun -0,11% di 1.186,85. Yuan China jatuh -0,01% di 6,3705, sementara Dolar Singapura merosot -0,06% di 1,3590, dan Dolar Australia menguat 0,08% di 0,7236.

Pergerakan Indeks Dolar masih tertahan di tengah meredanya kekhawatiran dampak dari varian virus corona Omicron. Ini memberi dukungan terhadap mata uang yang berisiko lebih tinggi seperti dolar Australia dan pound Inggris.

Berkat sentimen tersebut, pergerekan greenback masih cenderung fluktuatif, setelah sempat naik pada sesi terakhir pada Kamis lalu (23/12). Sementara menjelang libur Natal dan Tahun Baru di Amerika Serikat, pergerakan sejumlah pasangan mata uang juga masih berada di range yang sempit.

"Kami melihat sejumlah mata uang utama cenderung masih terikat selama liburan," kata analis dari Scotiabank, Shaun Osborne, dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Jumat (24/12/2021).

Sentimen positif terkait vaksin dan sedikitnya angka rawat inap akibat varian Omicron membantu meningkatkan selera investor terhadap aset berisiko, mengangkat pasar ekuitas dan mendorong imbal hasil Treasury AS lebih tinggi.

Dua produsen utama vaksin mengklaim produk mereka dapat melindungi varian Omicron. sejalan dengan sedikitnya angka pasien rawat inap dibandingkan varian Delta, menurut data terbaru di Inggris. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa pertempuran melawan COVID-19 masih jauh dari kata selesai.

Secara terpisah, data pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran berada di bawah level pra-pandemi.

Adapun data belanja konsumen juga dikabarkan meningkat dengan solid. Hal ini menempatkan pemulihan ekonomi AS berada di jalur yang kuat hingga berakhirnya tahun 2021. Kendati demikian, tekanan harga di AS masih menjadi ancaman. (TYO)

SHARE