Listing Pekan Depan, Saham GOLF dan GUNA Masuk Efek Syariah
OJK menetapkan dua saham emiten baru ke dalam efek syariah. Yaitu, PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) dan PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA)
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan dua saham emiten baru ke dalam efek syariah. Yaitu, PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) dan PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA).
Penetapan kedua saham tersebut sebagai efek syariah sesuai dengan Keputusan Dewan Komisioner OJK. Untuk saham GOLF tertuang dalam Keputusan Nomor KEP-40/PM.02/2024 dan Keputusan Nomor KEP-41/PM.02/2024 untuk saham GUNA, mengutip keterangan resmi OJK, Jakarta, Kamis (4/7).
Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran GOLF dan GUNA.
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran, serta data pendukung lainnya, berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak lainnya yang dapat dipercaya.
OJK menyebut, secara periodik akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari emiten.
Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.
GOLF Milik Cucu Soeharto
Intra Golflink Resorts akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2024. Perseroan melepas 1,95 miliar saham perdana ke publik dan mematok harga penawaran sebesar Rp200 per saham.
Dengan demikian, perusahaan milik cucu Soeharto, yakni Darma Mangkuluhur Hutomo ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp390 miliar. Darma merupakan putra sulung Tommy Soeharto dan Tata Cahyani.
GUNA Incar Dana IPO Rp75 Miliar
Gunanusa Eramandiri menawarkan harga IPO sebesar Rp150 per saham dengan melepas 500 juta saham perdana, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp75 miliar.
Perusahaan yang fokus pada produksi makanan berbahan baku kacang tanah dan kacang almond ini dijadwalkan listing di BEI pada 9 Juli 2024.
(FAY)