Lusa, META Grup Salim Laksanakan Public Expose Insidentil
Emiten infrastruktur Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan menggelar paparan publik (public expose) insidentil pada Selasa (10/9/2023) lusa.
IDXChannel – Emiten infrastruktur Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan menggelar paparan publik (public expose) insidentil pada Selasa (10/10/2023) lusa.
Corporate Secretary META Dahlia Evawani menyebut, agenda paparan publik ini berupa pemaparan kinerja terkini perseroan.
Dahlia menjelaskan, public expose tersebut dilakukan untuk memenuhi peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-E perihal Kewajiban Penyampaian Informasi, serta merujuk pada Surat Keputusan Direksi BEI Kep-00066/BEI/09-2022 tanggal 30 September 2022.
Public expose insidentil sendiri akan diselenggarakan secara elektronik mulai pukul 14.00 WIB – selesai via media konferensi video Zoom Webinar.
“Dikarenakan kapasitas yang terbatas, bagi peserta yang tidak dapat bergabung melalui Zoom Meeting, dapat menyaksikannya secara langsung di Youtube Perseroan,” ujar Dahlia dalam keterbukaan informasi (6/10), dikutip Minggu (8/10).
Dahli lebih lanjut menerangkan, sesuai dengan ketentuan butir III.3.4 Surat Keputusan, materi public expose insidentil akan disampaikan 1 (satu) hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan public expose, yaitu pada Senin (9/10) besok.
Sebelumnya, bursa melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham META pada 3 Oktober lalu seiring kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Dalam sebulan terakhir, saham META melonjak 97 persen.
Kabar terbaru, konsorsium ADHI, anak usaha META PT Marga Metro Nusantara, dan ACST membentuk perusahaan patungan (joint venture). Setoran modal masing-masing entitas ditetapkan ke dalam korporasi baru bernama PT Jakarta Metro Ekspressway (JME).
Kolaborasi BUMN dengan swasta ini merupakan bagian untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Ulujami Elevated. Kerja bisnis yang dilakukan, meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, hingga pemeliharaan jalan tol.
Sebagai catatan, PT Marga Metro Nusantara merupakan anak usaha META, yang notabene merupakan emiten jalan tol milik grup Salim. Sementara, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) adalah entitas konstruksi grup Astra.
Adapun modal dasar usaha patungan JME mencapai Rp100 miliar, dengan modal yang ditempatkan dan disetor sebesar Rp26,9 miliar.
"ADHI menyetor 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor, atau setara Rp2,69 miliar," kata Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).
Sementara itu, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar Rp1,34 miliar atau setara 5 persen. Pemegang saham utama adalah grup Salim melalui PT Marga Metro Nusantara yang menyetor sebesar 85 persen atau Rp22,86 miliar.
Farid menjelaskan bahwa penyertaan saham ini akan dicatat dalam laporan perseroan sebagai penyertaan dalam perusahaan asosiasi. Dia berharap langkah ini dapat menunjang kegiatan usaha perseroan.
"Perseroan akan memperoleh capital gain dari penyertaan tersebut, sehingga akan memperkuat keuangan perusahaan," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengumumkan penetapan hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Elevated Cikunir-Ulujami.
PUPR menetapkan konsorsium PT Marga Metro Nusantara, ADHI dan ACST sebagai pemenang tender. Ini tercantum dalam Surat Menteri PUPR No PB 0201 Mn/1465 pada 12 Juli 2023. (ADF)