MARKET NEWS

Manajemen LABA Buka Suara soal Lonjakan Harga Saham dan Akuisisi

Fiki Ariyanti 16/05/2024 16:12 WIB

PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) buka suara terkait kenaikan harga saham perseroan pada awal Mei ini, termasuk rencana akuisisi saham pengendali.

Manajemen LABA Buka Suara soal Lonjakan Harga Saham dan Akuisisi (foto mnc media)

IDXChannel - PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) buka suara terkait kenaikan harga saham perseroan pada awal Mei ini, termasuk rencana akuisisi saham pemegang saham pengendali dan utama perseroan. 

Manajemen Ladangbaja Murni menjelaskan, perseroan menerima data selama periode 1-7 Mei 2024 telah terjadi frekuensi jual atau beli saham sebanyak 9.749 kali dengan total nilai sebesar Rp13,33 miliar. Harga tertinggi mencapai Rp137 per saham dan terendah Rp54 per saham, mencapai total volume sebanyak 1.288.505 saham. 

"Perseroan melihat kenaikan harga saham terjadi karena adanya keterbukaan informasi perseroan pada 3 Mei 2024 mengenai rencana pengambilalihan saham pemegang saham pengendali dan utama," ungkap manajemen dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi BEI, Kamis (16/5).

Komposisi struktur pemegang saham pengendali dan utama Perseroan saat ini adalah PT Adyatama Global Investama mengempit sebanyak 480 juta saham atau setara 47,46% dari seluruh saham yang dikeluarkan perseroan dan PT Alfa Omega Investindo sebanyak 320 juta saham atau setara 31,64%.

"Setelah penyelesaian pengambilalihan saham, komposisi tersebut akan berubah menjadi PT Nev Stored Energy (NSE) sebanyak 560 juta saham atau setara 55,37% dari seluruh saham yang dikeluarkan perseroan dan PT Longping Investasi Indonesia sebanyak 240 juta saham atau setara 23,73%," papar manajemen.

Diakui manajemen, NSE sebagai calon pemegang saham pengendali baru berencana untuk menjadi pemain kunci dalam sektor transportasi dan penyimpanan energi yang berkelanjutan, di mana NSE mempunyai visi akan pengembangan dan penerapan teknologi baterai litium. 

"Sehubungan dengan hal tersebut, setelah selesainya pengambilalihan saham, NSE berencana untuk menyelaraskan kegiatan usaha perseroan saat ini dengan rencana ekspansi bisnis NSE," tuturnya.

"NSE juga berencana untuk melanjutkan atau mempertahankan penjualan barang trading dan manufaktur," kata manajemen. 

Penyelarasan kegiatan usaha perseroan dengan rencana ekspansi bisnis NSE direncanakan untuk dilakukan melalui  penyesuaian atas kegiatan usaha perseroan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia; dan kerja sama perseroan dengan perusahaan manufaktur baterai litium terkemuka di China.

"Total nilai investasi untuk rencana kerja sama tersebut diestimasikan dapat mencapai sekitar USD3 juta," ujar manajemen.

Kapasitas produksi direncanakan akan mulai dari 1 GWh pada tahap awal. NSE juga berencana untuk juga melibatkan perseroan dalam kegiatan pengelolaan atau manajemen aplikasi baterai litium dan jaringan pertukaran baterai. 

Diharapkan agar produk yang akan dihasilkan dari kegiatan usaha yang disesuaikan dan kerja sama tersebut akan memenuhi permintaan di Indonesia dan negara sekitar.

"Rencana bisnis tersebut akan tunduk pada diperolehnya persetujuan yang diperlukan dan kepatuhan, serta pemenuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku," pungkas manajemen. 

(FAY)

SHARE