MARKET NEWS

Mandiri Sekuritas Sebut Prospek IPO Tetap Positif di Tengah Perang Tarif

Dinar Fitra Maghiszha 18/06/2025 12:15 WIB

Mandiri Sekuritas menilai, prospek IPO tetap positif meski kondisi global tengah diwarnai perang tarif

Mandiri Sekuritas menilai, prospek IPO tetap positif meski kondisi global tengah diwarnai perang tarif. (Foto: iNews Media/Isra Triansyah)

IDXChannel - Mandiri Sekuritas menilai, prospek penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO) tetap positif meski kondisi global tengah diwarnai perang tarif yang dilancarkan Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan, perang tarif yang dilakukan Presiden Donald Trump tidak terlalu berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Pasalnya, kontribusi ekspor Indonesia ke AS hanya 10 persen dari total ekspor dan 2 persen dari PDB nasional.

“Kami melihat relevansinya sama kita, sama Indonesia in general itu not so much (secara umum tidak terlalu besar). Total ekspor kita ke US itu hanya 10 persen, jadi impact (dampak)-nya sebenarnya nggak terlalu signifikan,” kata Oki dalam forum Capital Market Dialogue di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Dia meyakini fundamental pasar modal RI masih tangguh dalam menghadapi tekanan eksternal, sehingga menjadi katalis positif di pasar perdana. Dia merujuk pada pengalaman pasar ketika kebijakan tarif era Presiden Donald Trump diberlakukan. 

Saat itu, meski pasar global terkoreksi cukup dalam, termasuk bursa saham RI sempat memberlakukan ‘trading halt’, dampaknya terhadap pasar Indonesia dinilai terbatas.

"Kalau kita trace back (melihat ke belakang) dari waktu kejadian Trump Tariff itu ya, itu kan market koreksi quite (cukup) dalam. Tapi impact-nya sebenarnya nggak terlalu signifikan ke kita," kata Oki.

Dalam forum tersebut, Oki juga menyampaikan investor asing tetap menunjukkan ketertarikan terhadap pasar modal Indonesia. Aktivitas investor non-residen dinilai menjadi indikator positif bagi prospek penawaran umum saham perdana (IPO).

"Kita sudah lihat returning foreign investor (kembalinya investor asing). Kenapa foreign investor itu penting? Karena memang foreign investor itu make up (mencakup) 40-45 persen dari the whole market (pasar keseluruhan) kita," ucapnya.

Sementara itu, BEI tengah mempersiapkan penambahan dua emiten berskala aset jumbo atau Lighthouse IPO hingga akhir 2025. Dua calon emiten jumbo tersebut dipersiapkan menyusul tiga perusahaan yang sudah lebih dulu melantai tahun ini, yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).

“Tiga sudah masuk kategori lighthouse IPO, di mana tahun ini kita menargetkan ada 5 lighthouse IPO,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE