MARKET NEWS

Market Cap Hangus Rp300 Triliun, Saham BREN Makin Jauhi BBCA

TIM RISET IDX CHANNEL 15/01/2024 11:45 WIB

Saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), anjlok pada Senin (15/1/2024).

Market Cap Hangus Rp300 Triliun, Saham BREN Makin Jauhi BBCA. (Foto: Freepik)

IDXChannelSaham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), anjlok pada Senin (15/1/2024), membuat posisinya semakin jauh dari puncak kapitalisasi pasar (market cap) terbesar.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.38 WIB, saham yang tampil fenomenal di 2023 tersebut ambles 7,87 persen ke Rp4.330 per saham, setelah sempat naik 7 persen di awal perdagangan.

BREN juga menjadi salah satu top losers pekan lalu. Kapitalisasi pasar (market cap) perusahaan turut anjlok.

Dalam sepekan, saham BREN rontok 35,85 persen dan dalam sebulan terjungkal 42,71 persen.

Akibat penurunan tajam, kapitalisasi pasar BREN menguap Rp316 triliun menjadi sebesar Rp588,66 triliun hanya dalam sepekan.

Alhasil, BREN kini turun ke posisi kelima market cap terbesar, di bawah BBCA (Rp1.198,85 triliun), BBRI (Rp882,83 triliun), BYAN (Rp660 triliun), dan BMRI (Rp609 triliun). (Lihat tabel di bawah ini.)

Sebelumnya, BREN sempat menduduki peringkat pertama emiten dengan market cap terbesar di bursa, pada perdagangan 8 Desember 2023.

Market cap BREN sempat menyentuh Rp1.093 triliun, menyalip BBCA yang kala itu memiliki market cap Rp1.087 triliun.

Pesta Bubar

Saham-saham emiten Prajogo Pangestu mengalami tekanan jual signifikan selama pekan ini, membuat harga sang taipan melorot tajam.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), melemah 2,81 persen secara harian dan anjlok 34,41 persen dalam sepekan.

Saham Grup Barito lainnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turut melemah 3,29 persen dan dalam sepekan terjun 21,97 persen.

Demikian pula, saham PT Petrosea Tbk (PTRO), yang baru diakuisisi Prajogo, melemah 0,66 persen secara harian dan turun 14,15 persen dalam sepekan.

Sementara, saham Prajogo lainnya, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) masih dalam suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harta Prajogo Menguap

Anjloknya saham sang taipan asal Kalimantan tersebut membuat harta kekayaan miliknya juga ikut menguap.

Melansir data Real Time Billionaires milik Forbes, per 12 Januari 2024, kekayaan Prajogo turun 4,96 persen secara harian sebesar USD2 miliar alias setara Rp31,98 triliun (asumsi kurs Rp15.544 per USD).

Dus, total kekayaan Prajogo saat ini mencapai USD37,6 miliar atau setara Rp584,45 triliun.

Sebelumnya, harta kekayaan pria yang oleh para trader kerap dijuluki PP tersebut mencapai USD54,4 miliar per 30 Desember 2023. Angka tersebut setara dengan Rp845,59 triliun (asumsi kurs Rp15.394 per USD). Jika dibandingkan dengan nilai total kekayaan saat ini, maka harta Prajogo telah berkurang Rp261,14 triliun.

Kekayaan Prajogo melonjak tajam selama 2023, apabila, misalnya, dibandingkan dengan 2022 yang ‘hanya’ USD5,6 miliar (Rp86,21 triliun).

Peringkat kedua orang terkaya RI masih ditempati oleh Low Tuck Kwong yang merupakan bos emiten batu bara PT Bayan Resources, dengan jumlah harta setara USD27,8 miliar.

Di posisi ketiga, ada konglomerat pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono memiliki total kekayaan USD26,4 miliar. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE