Market Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19, IHSG Masih Berpotensi Naik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,01% ke posisi 6007,120 atau turun 61 poin pardagangan sesi II hari ini.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,01% ke posisi 6007,120 atau turun 61 poin pardagangan sesi II hari ini.
Research Analyst Pacific Capital Investment, Nengsih Limbong mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 ini membuat IHSG cenderung terkonsilidasi hingga beberapa pekan terakhir.
“Turunnya IHSG hari ini disebabkan lonjakan Covid-19 mencapai 12.600 kasus. Sehingga memberikan kekhawatiran para pelaku pasar untuk melakukan aksi jual di pasar saham,” ujarnya pada Market Review di IDX Channel, Jumat (18/6/2021).
Dilihat secara statistik, kenaikan kasus Covid-19 sudah berlangsung selama lima pekan terakhir. Sehingga, dampak secara signifikan IHSG terjadi pada hari ini.
Ia menyebutkan, di awal Juni IHSG cenderung bullish. Data ekonomi yang keluar di awal hingga pertengahan Juni memberikan optimisme kepada para pelaku pasar untuk investasi di aset beresiko seperti saham.
Sementara itu, berdasarkan update dari The Fed yang berlangsung dua hari di Amerika Serikat atau Bank Sentral Amerika yang memprediksi kenaikan suku bunga pada 2023, Nengsih menilai tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG mengingat realisasi kenaikan suku bunga The Fed masih cukup jauh.
Akibat lonjakan Covid-19, support terdekat berada di level 5.972, sementara resistance terdekat dilevel 6.075. Oleh sebab itu, Nengsih menyarankan untuk melakukan scalping trading ditengah minimnya sentimen positif.
“Meskipun sebenarnya data ekonomi menunjukkan pemulihan, namun di tengah kenaikan kasus Covid-19, tampaknya kenaikan IHSG masih belum terbatas,”tandasnya. (TIA)