Masih Bingung Beli Saham Ketika Breakout atau Buy on Weakness? Simak Penjelasannya
Beli saham ketika Breakout atau Buy on Weakness (BoW) menjadi strategi yang dapat Anda manfaatkan dalam membeli saham saat berinvestasi.
IDXChannel - Beli saham ketika Breakout atau Buy on Weakness (BoW) menjadi strategi yang dapat Anda manfaatkan dalam membeli saham saat berinvestasi. Pengetahuan awal dunia investasi saham dapat dimulai dengan mengenali kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham.
Mengutip laman MNC Sekuritas, Buy on Weakness (BoW) berarti pembelian yang dapat dilakukan ketika harga saham telah jatuh ke level tertentu, sehingga aman untuk dibeli. Sedangkan Buy on Breakout berarti pembelian yang bisa Anda lakukan saat harga saham melintasi level tertentu atau mampu menembus resistance atau level tertingginya.
Apa yang dimaksud dengan buy on weakness?
Strategi Buy on Weakness (BoW) adalah strategi dimana trader membeli saham dengan harga rendah untuk mengantisipasi pembalikan atau reversal. Support adalah zona beli bagi trader yang melakukan BoW. Pembelian dilakukan ketika harga telah turun selama beberapa hari dan itu signifikan.
Penurunan harga juga diikuti oleh tekanan jual yang berkurang atau oversold. Jadi ada risiko yang lebih kecil saat membeli saham di support. Salah satu cara yang paling populer adalah melakukan Buy On Weakness yang sedang tren, baik sedang dalam tren bullish, sideways, atau bearish.
Menurut Investopedia, sementara pada pengertian Buy on Breakout itu sendiri mengacu pada situasi di mana harga suatu aset bergerak di atas area resistance atau support, dengan kata lain breakout adalah situasi di mana sebuah saham berhasil “menembus” beberapa resistance atau support tertentu.
Breakout saham juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu ciri suatu saham yang akan segera Breakout adalah jika suatu saham mulai meninggalkan trend sideways diikuti dengan volume yang cukup besar.
Misalnya, jika grafik menunjukkan penembusan ke atas dari pola grafik, ini mungkin menunjukkan bahwa harga akan mulai naik lagi. Di satu sisi, breakout yang terjadi pada volume tinggi juga menunjukkan kepercayaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, harga mungkin akan lebih tinggi atau naik.
Beli Saham Ketika Breakout atau Buy on Weakness ?
Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri kapan sebaiknya Anda membeli saham. Buy on Weakness (BoW) berarti pembelian yang dapat Anda lakukan ketika harga saham telah jatuh ke level tertentu, sehingga aman untuk dibeli.
Cara ini bisa digunakan untuk membeli saham-saham berkapitalisasi besar, seperti saham-saham yang termasuk dalam Indeks Saham LQ45. Anda bisa memanfaatkan moment tersebut dengan menggunakan strategi Buy on Weakness saat harga sedang "diskon".
Sedangkan Breakout berarti pembelian yang bisa Anda lakukan saat harga saham melintasi level tertentu atau mampu menembus resistance (level tertingginya). Misalnya, ketika suatu saham telah berada dalam tren untuk waktu yang lama di kisaran harga antara Rp800 hingga Rp900 sehingga harganya tiba-tiba naik menjadi Rp1.000 disertai volume perdagangan yang besar. Pada saat ini, adalah mungkin untuk membeli saham tersebut. (SNP)