MARKET NEWS

Masih Dibayangi Sentimen The Fed, Pergerakan IHSG Diprediksi Bakal Terkoreksi

Anggie Ariesta 11/11/2023 06:00 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami dalam beberapa minggu terakhir meski sempat menguat dalam sepekan.

Masih Dibayangi Sentimen The Fed, Pergerakan IHSG Diprediksi Bakal Terkoreksi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami dalam beberapa minggu terakhir meski sempat menguat dalam sepekan. Seperti hari ini IHSG masih melemah ke level 6.809.

Financial Expert Ajaib, Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG sendiri sempat menguat di pekan lalu 0,44% dan untuk di minggu ini walaupun di awal pekan ini IHSG mengalami penguatan, tapi di Rabu dan Kamis kemarin melemah.

"Ini sejalan dengan pergerakan bursa Asia juga yang bisa dikatakan melemah juga, tapi kalau diakumulasikan secara mingguan masih positif untuk IHSG kita sendiri," kata Ratih dalam IDX 2nd Session Closing Market, Jumat (10/11/2023).

Ratih melanjutkan, untuk hari ini IHSG melemah dikarenakan sentimen secara global yang pastinya dari The Fed lagi yang kebijakannya masih hawkish karena masih ada satu FOMC di bulan Desember.

"Walaupun memang pernyataan hawkish ya karena Jerome Powell punya speech di kemarin malam, tapi kalau kita bisa bilang harusnya ini jadi katalis positif karena pelaku pasar harusnya gak terlalu merespon optimis terlebih dahulu untuk kedepannya," jelas Ratih.

Menurut Ratih, kita bisa melihat bahwa walaupun FOMC bulan Desember ada kemungkinan The Fed menahan suku bunga di 5,25%-5,5%, tetapi tidak selamanya harus disebut bahwa akan menahan suku bunga di level tersebut.

Jadi, lanjut Ratih, memang ada baiknya pernyataan hawkish itu perlu diperhatikan supaya pelaku pasar tidak terlalu euforia dan jika dilihat walaupun dari tenaga kerja sudah mencerminkan pelemahan, sehingga membuat inflasi juga melemah.

"Jadi di minggu depan seperti apa, market masih akan volatile ya karena masih akan ada FOMC satu kali lagi nih, jadi secara katalis harusnya udah mulai positif," katanya.

Secara sektoral, ada dampak negatif ke komoditas dari sentimen China. Namun, secara domestik pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif didorong sektor konsumsi.

Berikut saham pilihan rekomendasi yang bisa dikoleksi.
BMRI 5600 - 6050 BOW
ADMR 1145 - 1280 BUY
EXCL 2100 - 2300 BUY

(SLF)

SHARE