MARKET NEWS

Masuk Indeks Bergengsi FTSE, Ini Jawaban Barito Renewables (BREN)

Desi Angriani 26/05/2024 13:52 WIB

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) resmi masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024.

Masuk Indeks Bergengsi FTSE, Ini Jawaban Barito Renewables (BREN) (Foto: dok Freepik)

IDXChannel - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) resmi masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024. 

“Kami menyambut baik masuknya BREN dalam FTSE Global Equity Index. Hal ini tentunya merupakan bentuk dari kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis jangka panjang di mana kami siap mendukung transisi energi menuju net zero," ujar Corporate Secretary dan Direktur Barito Renewables Merly dalam keterbukaan informasi BEI, Minggu (26/5/2024).

FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19000 perusahaan publik dengan market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara termasuk emerging market. 

FTSE Russell juga memberikan insights kepada para investor dalam mengatur konsentrasi dan diversifikasi portofolio investasi mereka.

Ia menjelaskan, masuknya BREN ke dalam indeks ini menegaskan komitmen perseroan dalam mengembangkan bisnisnya melalui akuisisi pembangkit tenaga angin.

Adapun BREN menambah portfolio energi terbarukan dengan mengakuisisi pembangkit listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan kapasitas 75 MW. Barito Wind juga mengakuisisi aset dalam pengembangan akhir (late-stage), Sidrap 2 dengan kapasitas potensial sebesar 69 MW, yang tendernya direncanakan akan terjadi di semester II-2024.

"Ini juga merupakan apresiasi dari pasar terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan BREN di antaranya akuisisi pembangkit tenaga angin yang merupakan diversifikasi dari portfolio panas bumi kami,” jelas dia.

Selain itu, anak usaha BREN di sektor panas bumi, Star Energy Geothermal secara konsisten melakukan langkah-langkah operasional strategis untuk meningkatkan kapasitas di unit Salak, Darajat dan Wayang Windu melalui program retrofit maupun penambahan unit baru yang berpotensi meningkatkan kapasitas sebesar 116 MW yang diharapkan akan mulai beroperasi 2025-2027. 

"Hal ini akan membawa kapasitas panas bumi dari 886 MW saat ini menjadi 1.002 MW nantinya," tambah Merly.

(DES)

SHARE