Masuk rekomendasi Beli, Saham Bank Amar (AMAR) Ditarget Tembus Rp392
AMAR kini tengah fokus dalam mendorong pertumbuhan melalui Collaborative Embedded Banking dan Financing.
IDXChannel - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dinilai tengah menunjukkan tren kinerja positif dan cukup menjanjikan.
Hal ini terlihat dari kemampuan bank tersebut meranjak dari posisi rugi pada 2022 lalu menjadi untung pada triwulan I-2023 lalu.
Persepsi positif tersebut disampaikan oleh tim riset NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) dalam laporan riset terbarunya, yang dipublikasikan Senin (17/7/2023).
Dalam pandangan NHKSI, AMAR kini tengah fokus dalam mendorong pertumbuhan melalui Collaborative Embedded Banking dan Financing.
Dalam hal ini, Bank Amar berkomitmen untuk memosisikan diri sebagai bank digital terkemuka yang secara eksklusif melayani segmen UMKM.
"Untuk mencapai tujuan ini, AMAR telah mengimplementasikan pilar Plug-and-Play Embedded Banking & Financing, yang melekatkan layanan perbankan digital ke dalam aplikasi pihak ketiga," tulis tim riset NHKSI.
Pendekatan strategis ini menawarkan beberapa keuntungan, termasuk pengalaman manajemen keuangan yang seamless bagi nasabah.
Dengan adanya fitur ini, pengguna tidak perlu lagi beralih antara beberapa aplikasi atau platform untuk melakukan transaksi keuangan.
Selain itu, fitur ini juga memungkinkan pengalaman nasabah yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi individu, sehingga meningkatkan nilai yang diberikan oleh AMAR.
"Fitur ini telah diluncurkan melalui kolaborasi dengan mitra strategis AMAR, Investree," tulis pihak NHKSI.
AMAR, dalam kolaborasinya dengan Investree, bersiap memasuki segmen bisnis baru. Investree sebagai pemegang saham minoritas diharapkan dapat meningkatkan nilai Amar Bank dan menciptakan peluang ekspansi yang signifikan di sektor SME, yang memungkinkan AMAR untuk memperluas ekosistemnya dan meningkatkan aktivitas pemberian pinjaman secara signifikan.
Pada 2022, sebesar 49,38 persen dari total pinjaman AMAR dialokasikan untuk sektor Mikro, sedangkan segmen UKM masing-masing hanya berkontribusi sebesar 0,04 persen dan 4,44 persen dari total pinjaman yang diberikan.
Angka ini menunjukkan adanya potensi besar untuk pengembangan bisnis, terutama dalam hal penyaluran kredit kepada segmen SME.
Di lain pihak, Tunaiku, sebagai platform pinjaman digital, dan Senyumku, sebuah aplikasi perbankan digital, yang saat ini telah disatukan dan berubah nama menjadi Amar Bank, terus berperan sebagai kekuatan pendorong di balik penetrasinya ke pasar Indonesia.
Pada 2022, AMAR berfokus meningkatkan layanan Tunaiku dan produk lainnya. Terlepas dari pemberian pinjaman yang berhati-hati, strategi ini terbukti bijaksana karena memungkinkan Amar Bank untuk memprioritaskan efisiensi.
Pendekatan ini telah berhasil, dengan menghasilkan perubahan positif pada hasil laba bersih pada kuartal pertama tahun 2023 dan diharapkan dapat berkelanjutan dan stabil dalam beberapa tahun mendatang.
Jumlah penyaluran pinjaman Tunaiku mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 84 persen dari 2015 hingga 2022 lalu, dan diharapkan akan terus berkembang.
Sementara untuk perbankan digital AMAR, per 31 Desember 2022, telah mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan pengguna aktif sebesar 513 persen dan peningkatan pengunduhan sebesar 317 persen.
Selain itu, jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun melalui saluran digital dari nasabah melonjak sebesar 89 persen dibandingkan tahun 2021.
Perbankan digital AMAR juga berhasil meningkatkan proporsi dana murah, yang dikenal sebagai CASA (Current Account and Savings Account), dibandingkan dengan total simpanan.
Peningkatan dana murah ini diharapkan akan mendorong peningkatan simpanan AMAR dan rasio CASA, sehingga meningkatkan likuiditas bank. NHKSI memproyeksikan pertumbuhan CASA Ratio sebesar 22,44 persen dan perkembangan simpanan AMAR hingga tahun 2025.
Selain mencapai tingkat profitabilitas yang mengesankan, AMAR juga berhasil meningkatkan efisiensinya secara signifikan dengan menurunkan beban bunga, terutama dari deposito berjangka, yang sebelumnya menekan penurunan pendapatan bunga.
"Kami berhasil menurunkan beban bunga sebesar 61,4 persen YoY menjadi Rp18.544 Miliar pada kuartal pertama 2023, sementara pendapatan operasional lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 61,8 persen YoY menjadi Rp93.092 Miliar," ujar Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, dalamn kesempatan terpisah.
Dengan pencapaian positif dan komitmen dalam menyediakan solusi keuangan digital yang inovatif seperti Tunaiku, layanan perbankan digital, serta collaborative embedded banking dan financing, AMAR disebut Vishal terus yakin dengan kemampuannya untuk menghadapi tantangan yang lebih besar serta memberdayakan individu dan UMKM, terutama mereka yang memiliki akses terbatas ke layanan keuangan.
Menurut Laporan Inisiasi NH Korindo Sekuritas Indonesia, pertumbuhan AMAR yang berkelanjutan dan stabil, serta peningkatan pelaksanaan oleh Amar Bank melalui Tunaiku dan Collaborative Embedded Banking dan Financing, dapat mendukung dan memperkuat penilaian target harganya.
Laporan riset NHKSI merekomendasikan BELI untuk AMAR, dengan target harga sebesar IDR 392 (yang naik sebesar 39 persen dari harga penutupan IDR 284 pada tanggal 6 Juli 2023).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk pada laporan riset terlampir dari NH Korindo Sekuritas Indonesia tanggal 06 Juli 2023. (TSA)