MARKET NEWS

Mau Delisting, Century Textile (CNTX) Tender Offer di Harga Premium 

Fiki Ariyanti 24/09/2024 10:09 WIB

PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) akan menggelar tender offer di harga premium dalam rangka rencana go private atau delisting.

Mau Delisting, Century Textile (CNTX) Tender Offer di Harga Premium (foto mnc media)

IDXChannel - PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Rabu besok (25/9). Rapat ini diselenggarakan untuk meminta persetujuan para pemegang saham terkait rencana go private atau delisting. 

RUPSLB tersebut dijadwalkan berlangsung pukul 10.10 WIB di  Hotel Mulia Senayan, Mawar, level mezzanine, Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat.

"RUPSLB untuk menyetujui rencana go private," kata manajemen dalam pengumumannya di keterbukaan informasi BEI, Selasa (24/9).

Disebutkan, apabila rencana go private disetujui oleh RUPSLB, penawaran untuk membeli saham yang dimiliki pemegang saham publik akan dilakukan melalui penawaran tender oleh Penfabric. 

Jika go private disetujui dalam RUPSLB, maka para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual sahamnya dalam penawaran tender akan tetap menjadi pemegang saham perusahaan tertutup. 

Dengan demikian, pemegang saham publik tersebut tidak dapat lagi menjual sahamnya melalui BEI. 

Penawaran Tender dengan Harga Premium

Penawaran untuk membeli saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik akan dilakukan melalui penawaran tender oleh Penfabric. 

Penfabric Sdn. Berhad adalah pemegang saham utama dan pengendali perseroan yang berkedudukan di Malaysia yang merupakan entitas anak dari Toray Industries, Inc. sebagai pemegang saham pengendali perseroan lainnya.

"Dalam hal rencana go private disetujui oleh RUPSLB, maka akan dilakukan penawaran tender oleh Penfabric dengan menggunakan harga penawaran senilai Rp400 per saham," ujar manajemen. 

Nilai Rp400 per saham merupakan harga premium yang 181,7 persen lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk rencana go private, yaitu Rp142 per saham.

Manajemen mengatakan, perseroan mengajukan rencana go private karena beberapa alasan. Pertama, kinerja keuangan perseroan merugi yang berpengaruh pada kinerja harga saham.

Kedua, perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang sahamnya setelah tahun buku 2005 dikarenakan posisi
saldo laba yang negatif. 

Alasan ketiga, setelah terakhir kali melakukan penanaman modal baru pada 2001, perseroan tidak melakukan penggalangan dana dari pasar modal dan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana dari pasar modal di masa depan.

Keempat, saham perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan free float di BEI; dan kelima, saham perseroan tidak aktif diperdagangkan di BEI.

"Oleh karena relatif tidak likuidnya perdagangan saham perseroan, tidak mudah bagi pemegang saham publik untuk melakukan transaksi atas saham mereka melalui BEI," ujarnya. 

"Dengan rencana go private, pemegang saham publik akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan saham mereka dengan harga yang wajar dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku," kata manajemen. 

(Fiki Ariyanti) 

SHARE