MARKET NEWS

Mau IPO, NEST Ingin Bagi Dividen Maksimal 30 Persen dari Laba Bersih

Rahmat Fiansyah 22/07/2024 16:01 WIB

PT Esta Indonesia Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO) dengan kode emiten NEST.

Mau IPO, NEST Ingin Bagi Dividen Maksimal 30 Persen dari Laba Bersih. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Esta Indonesia Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO) dengan kode emiten NEST. Produsen sekaligus eksportir sarang walet tersebut menjanjikan dividen kepada pemegang saham.

Dalam prospektusnya, Senin (22/7/2024), NEST akan menyeimbangkan antara pertumbuhan bisnis, neraca, dan dividen dari laba bersih setelah IPO.

"Perseroan menginginkan untuk membayarkan dividen sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba tahun berjalan perseroan yang dimulai dari tahun buku 2024," katanya.

Dividen itu akan dibayarkan dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Namun, pembagian dividen itu tetap diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan memperhatikan kondisi kesehatan keuangan perseroan.

NEST juga terbuka untuk membagikan dividen interim kepada pemegang saham sepanjang tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu kegiatan bisnis perseroan.

Pada 2023, NEST membagikan dividen sebesar Rp50 miliar. Dividen tersebut lebih besar dibandingkan laba bersih yang diraih perseroan pada tahun 2022 sebesar Rp9,8 miliar.

Sepanjang tahun lalu, NEST membukukan pendapatan Rp600 miliar, meningkat dari 2022 yang sebesar Rp440 miliar. Sementara itu, laba bersih meningkat menjadi Rp25 miliar dari 2022 yang sebesar Rp9,8 miliar.

Selama Januari 2024, NEST memperoleh pendapatan Rp82 miliar, tumbuh enam persen dibandingkan Januari 2023 sebesar Rp77 miliar. Sementara laba bersihnya Rp4,3 miliar, naik 24 persen dari Rp3,4 miliar.

NEST rencananya melepas sebanyak 20 persen saham dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dalam IPO itu, perseroan membidik dana Rp164 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja.

Sebanyak 7,57 persen akan digunakan untuk belanja modal untuk pembelian enam bidang tanah dan bangunan untuk rumah sarang burung walet di Poso, Sulawesi Tengah, sebanyak 18,93 persen untuk penyetoran modal anak usaha untuk membeli enam bidang tanah dan bangunan untuk kantor operasional dan pabrik yang ada di Demak, Jawa Tengah. Sisanya akan dipakai sebagai modal kerja.

(RFI)

SHARE