MARKET NEWS

Mau Pangkas Utang, Begini Strategi Agung Podomoro (APLN) di 2023

Fiki Ariyanti 29/05/2023 12:24 WIB

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) saat ini fokus untuk menurunkan leverage.

Mau Pangkas Utang, Begini Strategi Agung Podomoro (APLN) di 2023 (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) saat ini fokus untuk menurunkan leverage. Upaya ini menyusul keberhasilan perseroan dalam memangkas leverage dengan melunasi pinjaman Guthrie Venture Pte, Ltd. sebesar SGD172,8 juta pada 2022.

Jumlah liabilitas perseroan pada akhir 2022 tercatat menjadi Rp16,15 triliun dibanding akhir tahun 2021 yang sebesar Rp19,07 triliun. 

Meski begitu, Moody's masih melihat leverage perseroan masih tinggi, sehingga lembaga pemeringkat internasional itu menurunkan peringkat Obligasi Senior USD300 juta yang diterbitkan APL Realty Holdings Pte, Ltd menjadi Caa2 dari sebelumnya Caa1.

"Pertimbangan Moody's memberikan peringkat Caa2, di antaranya karena perseroan memiliki leverage yang tinggi," ujar Direktur APLN, Cesar M. Dela Cruz dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (29/5/2023). 

Cesar mengaku, perseroan sudah memiliki rencana bisnis untuk menciutkan leverage (pinjaman dana atau utang yang digunakan untuk menghasilkan return bagi perusahaan maupun investasi) dan memiliki cukup keyakinan untuk dapat merealisasikannya.

Namun sayangnya, rencana bisnis perseroan tersebut masih dirahasiakan karena perjanjian larangan pengungkapan informasi rahasia antara para pihak terkait. 

Dari sisi penjualan produk, sambung Cesar, APLN terus mengoptimalkan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap properti. Melalui inovasi produk yang diminati konsumen dan didukung infrastruktur yang baik, berbagai inisiatif pemasaran agar produk perseroan menjadi referensi dan pilihan konsumen, sehingga pendapatan dari penjualan produk perseroan dapat ditingkatkan. 

"Perseroan juga terus mendorong sektor pendapatan berulang dari hotel dan pusat perbelanjaan agar tumbuh positif," ujar Cesar. 

"Pun dari sisi biaya, manajemen akan selalu disiplin dan terukur dalam mengeksekusi setiap strategi yang sudah direncanakan dengan tetap mengedepankan efisiensi dalam berbagai lini bisnis," tambahnya. 

Dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan, Cesar optimistis dapat meningkatkan kondisi dan kinerja keuangan perseroan, termasuk meningkatkan peringkat obligasi senior USD300 juta yang diterbitkan APL Realty Holdings pada 2 Juni 2017 dan jatuh tempo 2 Juni 2024. 

Sekadar informasi, per 31 Maret 2023, perseroan membukukan laba komprehensif sebesar Rp134,7 miliar atau meroket 228 persen dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp41,1 miliar. Pulihnya bisnis di sektor hotel dan pusat perbelanjaan, serta penjualan proyek properti menjadi faktor utama membaiknya kinerja perseroan di awal 2023 ini. 

Selain itu, penurunan beban bunga dan biaya keuangan yang dikarenakan penurunan jumlah utang perseroan juga menjadi faktor lonjakan laba komprehensif. 

Penjualan dan pendapatan usaha perseroan kuartal I-2023 tercatat Rp1,15 triliun atau turun 8,58 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,26 triliun. Pengakuan penjualan pada 31 Maret 2023 sebesar Rp813,27 miliar atau turun dari Rp960,02 miliar di kuartal I-2022. 

Dari bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan, pendapatan berulang di 31 Maret ini meningkat menjadi Rp337,80 miliar dari Rp299,09 miliar pada 31 Maret 2022.

(FAY)

SHARE