Mayora (MYOR) Bakal Naikkan Harga Produk Cokelat di Semester II-2024
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan menaikkan harga produk yang mengandung cokelat pada semester II-2024.
IDXChannel - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan menaikkan harga produk yang mengandung cokelat pada semester II-2024. Penyeuaian harga jual tersebut menyusul melambungnya harga biji kakao.
Demikian disampaikan manajemen MYOR dalam laporan hasil public expose di keterbukaan informasi BEI, diakses Jumat (14/6).
Manajemen mengatakan, perseroan menghadapi tantangan kenaikan harga biji kakao yang sangat tinggi, yakni hampir tiga kali lipat.
Perseroan memproduksi berbagai jens produk, yaitu biskuit, permen, kopi, sereal, cokelat, dan wafer, sehingga terbantu dengan beberapa offsetting factor antara satu harga komoditas yang turun dengan harga komoditas yang naik, sehingga imbasnya dapat dimitigasi.
"Tentunya untuk produk-produk yang mengandung cokelat, kami sangat memerhatikan marjin produk tersebut secara intensif. Memang ada produk yang akan dilakukan adjustment harga di semester II (2024)," ujar manajemen perseroan.
Sementara itu, manajemen mengaku, telah mengerek harga produk kopi Torabika di pasar seiring peningkatan harga kopi global.
"Mengenai harga kopi memang naik cukup tinggi, terutama selama satu tahun terakhir. Seperti yang telah dilihat di pasar, bahwa banyak produk kopi termasuk produk kopi Torabika yang telah melakukan kenaikan harga di pasar," katanya.
Terkait aksi boikot produk kompetitor, manajemen menegaskan, perseroan tidak mendapatkan keuntungan dari aksi tersebut.
"Perseroan tidak terdampai oleh aksi boikot dan juga tidak turut diuntungkan oleh aksi tersebut. Semuanya berjalan sesuai dengan kondisi pasar dan inisiatif marketing campaign yang efektif," ujar manajemen.
Bidik Penjualan Rp34,28 Triliun di 2024
Perseroan menargetkan penjualan tembus Rp34,28 triliun di 2024 dengan laba bersih Rp3,47 triliun. Dalam mengejar target tersebut, manajemen menuturkan, akan menjalankan tiga strategi besar.
Pertama, untuk kategori brand yang sudah ada, di mana perseroan memastikan iklannya insightful kepada konsumen. Strategi kedua, melakukan inovasi secara hati-hati dan tidak berhenti, serta ketiga, melihat berbagai potensi produk yang saat ini sudah ada untuk dikembangkan ke pasar ekspor.
"Beberapa negara tujuan ekspor terbaru dan menjadi pasar baru bagi produk perseroan, yaitu Uzbekistan, Maroko, Bangladesh, dan Mauritius, Rumania, Samoa, dan Kongo," ujar manajemen.
(FAY)