Melesat 220,9 dalam Sepekan, Saham Wahana Pronatural (WAPO) Catatkan All Time High
Harga saham PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) mengalami kenaikan cukup signifikan selama sepekan terakhir dan ditutup ARA sebesar 34,02% di level 260.
IDXChannel - Harga saham PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) mengalami kenaikan cukup signifikan selama sepekan terakhir dan ditutup ARA sebesar 34,02% di level 260.
Tak tanggung-tanggung, saham berkode WAPO ini mampu melesat 220,99% dan tidak sekali pun mengalami koreksi dalam lima hari penutupan perdagangan, 1 - 5 November 2021.
Penguatan beruntun membawa emiten perdagangan ini menembus level all time high (ATH)nya, dan bertengger cemerlang sebesar 288,06% secara year to date.
Uniknya, kenaikan harga WAPO berturut-turut ini terjadi pada awal bulan November saja, mengingat pada beberapa pekan sebelumnya masih bergerak di area 72-81 dengan tekanan koreksi bertubi-tubi.
Wahana Pronatural merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan agribisnis. Perseroan memiliki mitra untuk memasok sejumlah komoditas seperti rumput laut, kopi, beras, kacang mete, jagung, hingga kedelai.
Menurut situs webnya, perseroan juga memperdagangkan produk aneka permen dan pertambangan seperti batu bara dan nikel.
Secara fundamental, perseroan membukukan penjualan dengan pendapatan bersih sebesar Rp191,34 miliar, dengan rugi tahun berjalan mencapai Rp967,22 juta selama semester I tahun 2021.
Per Juni 2021, perseroan memiliki total aset sebesar Rp92,79 miliar, liabilitas Rp17,13 miliar, dan ekuitas Rp75,66 miliar.
Direktur Wahana Pronatural Iwan Setiawan beberapa waktu lalu sempat menargetkan penjualan perseroan mencapai 30% hingga akhir 2021 dengan fokus penjualan terhadap komoditas kopi.
Iwan memaparkan bahwa perseroan bakal menambah produk kopi jenis Arabica setelah seringnya memasok jenis Robusta.
"Kami iuga akan mulai menjajaki biji kopi premium grade untuk menambah pangsa pasar Perseroan dan memperbaiki omset. Secara umum, omset menurun tapi kuantitas meningkat," kata Iwan dalam pemaparan publik akhir Agustus 2021 yang lalu.
Iwan tengah menjajaki peluang ekspor di pasar Eropa untuk memasarkan produknya.
"Belgia sebagai penghasil biji kopi di Eropa sedang mengalami kekeringan, sehingga pasokan biji kopi di sana kurang bagus. lni kesempatan kami untuk memasok lebih banyak biji kopi ke perusahaan eksportir," tukasnya. (NDA)