MARKET NEWS

Melesat 82,9 Persen, Bumi Resources (BUMI) Cetak Pendapatan Rp4,99 Triliun di Kuartal I-2022

Dinar Fitra Maghiszha 02/06/2022 11:17 WIB

Harga jual rata-rata meningkat 59% dari USD53,1/t di kuartal I/2021 menjadi USD84,5/t di kuartal I/2022.

Melesat 82,9 Persen, Bumi Resources (BUMI) Cetak Pendapatan Rp4,99 Triliun di Kuartal I-2022 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan entitas anak membukukan jumlah pendapatan sebanyak USD349,87 juta atau setara Rp4,99 triliun pada kuartal I/2022. Capaian itu tumbuh 82,93% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak USD191,25 juta.

Kontribusi terbesar pendapatan BUMI berasal dari penjualan batu bara baik di pasar ekspor maupun lokal sejumlah USD346,91 juta. Adapun penjualan emas di tingkat lokal menyerap pemasukan sebanyak USD2,46 juta.

Kenaikan pendapatan membuat beban pokok terdongkrak menjadi USD294,29 juta, dari USD164,21 juta. Kinerja positif tiga bulan pertama tahun ini membuat BUMI mencatatkan laba per saham dasar sebesar USD0,48, lebih tinggi dari posisi rugi per saham dasar pada periode sama tahun lalu sebanyak USD0,16.

Perseroan juga membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar USD43,25 juta di kuartal I/2022. Nilai tersebut setara Rp617,89 miliar (Kurs tengah BI periode 31 Maret 2022 dan Rp31 Desember 2021, Rp14.285,71)

Realisasi laba BUMI meningkat cukup signifikan menyusul rugi neto yang dicapai pada periode sama tahun 2021 sebanyak USD11,67 juta. Demikian isi laporan keuangan BUMI di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (2/6/2022).

Direktur & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava mengatakan kinerja triwulan pertama tahun ini merupakan hasil dari optimalisasi produksi sejalan dengan menurunnya pandemi Covid-19.

"Terlepas dari kondisi pandemi saat ini yang berdampak pada sektor, BUMI tetap dapat menjaga kegiatan operasional yang mendekati normal. BUMI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan," kata Dileep dalam keterangan resminya, Selasa (31/5).

Menurut Dileep, hujan deras dan efek La Nina di area pertambangan berimbas pada penurunan produksi tiga bulan pertama tahun ini sebesar 16% menjadi 16,3 metrik ton (MT), dibandingkan 19,3 MT pada periode yang sama di tahun 2021.

Kendati demikian, harga jual rata-rata meningkat 59% dari USD53,1/t di kuartal I/2021 menjadi USD84,5/t di kuartal I/2022.

"Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini yang dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan dan telah membawa harganya ke level tertinggi dalam 10 tahun," lanjutnya.

Hingga Maret 2022, total aset BUMI mencapai USD4,16 miliar, lebih rendah -1,28% dibandingkan posisi aset akhir 2021 sebanyak USD4,22 miliar.

Kewajiban utang atau liabilitas BUMI menyusut menjadi USD3,41 miliar, dari USD3,57 miliar. Demikian juga jumlah ekuitasnya yang tumbuh menjadi USD755,13 juta dari USD646,44 juta.

(SAN)

SHARE