Melonjak 132 Persen, Laba Teknologi Karya (TRON) Rp14,9 Miliar di 2022
TRON mengantongi laba bersih sebesar Rp14,91 miliar di 2022 lalu, atau naik hingga 132% dari 2021 yang sebesar Rp6,42 miliar.
IDXChannel - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) mengantongi laba bersih sebesar Rp14,91 miliar di 2022 lalu, atau naik hingga 132% dari 2021 yang sebesar Rp6,42 miliar.
Sejalan dengan laba, perseroan juga membukukan pendapatan sebesar Rp107,52 miliar, naik 136% dari tahun 2021 yang sebesar Rp45,63 miliar.
Adapun, pendapatan perseroan sebagian besar dikontribusi oleh penjualan produk sebesar Rp68,35 miliar atau 64% dari total pendapatan, sisanya dikontribusikan oleh segmen pendapatan jasa sebesar Rp39,16 miliar.
Presiden Direktur TRON, David Santoso mengatakan bahwa perseroan mampu mencatatkan kinerja keuangan yang cukup impresif di tahun lalu meski di tengah pandemi Covid-19. David menyebut, hasil positif tersebut menjadi modal bagi perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun 2023 ini.
“Kami akan terus melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi, yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal dua tahun ini,” kata David dalam keterangan resminya, Selasa (18/4/2023).
Ia pun meyakini bahwa segmen bisnis yang dijalankan perseroan, yakni sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city memiliki potensi yang besar di Indonesia.
Dari sisi neraca keuangan, rasio utang perseroan juga sangat terjaga dengan tingkat debt to equity ratio (DER) di level 0,37 kali. Total kewajiban TRON di Desember 2022 tercatat sebesar Rp23,25 miliar, dari sebelumnya Desember 2021 sebesar Rp23,61 miliar, sementara ekuitas perusahaan tercatat Rp62,49 miliar, naik 119% dari sebelumnya Rp28,58 miliar.
Sementara, total aset perseroan mencapai Rp85,74 miliar dari Desember tahun 2021 yang sebesar Rp52,19 miliar atau meningkat 64%. Adapun, rasio keuangan DER mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan yang masih terkendali.
Lebih lanjut, salah satu proyek strategis yang akan digarap perseroan dalam waktu dekat adalah kerja sama dengan kota-kota besar di Indonesia untuk mengimplementasikan Smart Parking atau parkir digital di jalan raya dan Intelligent Traffic Control System (ITCS), yang dilengkapi dengan Teknologi AI Digital Twinning 3D Generasi ke-5 yang dipasang di beberapa persimpangan.
“Sistem tersebut mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap ruas jalan, sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari," kata dia.
Sebagai informasi, TRON sudah mengantongi dana IPO sebesar Rp135 miliar dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 750 juta saham baru atau 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga perdana Rp180 per saham.
Sebanyak 30% dana IPO digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan areal operasional yang berlokasi di Jawa Barat. Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Selanjutnya akan digunakan untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk, serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
(SAN)