Melonjak 347 Persen, Waskita Karya (WSKT) Kantongi Kontrak Baru Rp7,48 Triliun
Secara tahunan, manajemen berharap pada tahun 2022 ini WSKT dapat meraup kontrak baru sedikitnya Rp30 triliun.
IDXChannel - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp7,48 triliun hingga April 2022 lalu. Nilai tersebut melonjak drastis hingga 347 persen dibanding perolehan pada periode sama tahun 2021 lalu.
Secara tahunan, manajemen berharap pada tahun 2022 ini WSKT dapat meraup kontrak baru sedikitnya Rp30 triliun. Dengan demikian, perolehan yang ada saat ini setara dengan 24,93 persen dari target yang dipatok hingga akhir tahun nanti.
SVP Corporate Secretary WSKT, Novianto Ari Nugroho, menyebut belum lama ini pihaknya memenangkan tender proyek infrastruktur untuk pekerjaan proyek Remedial dan Penanganan Sedimentasi Bendungan di Sumbawa IV, Nusa Tenggara Barat (NTB) senilai Rp 272 miliar.
"Pemenangan tender ini menambah capaian Nilai Kontrak Baru (NKB) yang diraih oleh perseroan," ujar Novianto, dalam keterangan resminya, Senin (6/6/2022).
Secara administratif, lanjut Novianto, proyek tersebut tersebar di beberapa wilayah di Bima dan Dompu. Adapun tujuan pekerjaan proyek ini adalah untuk mengoptimalisasi fungsi bendungan khususnya di Sumbawa.
Nantinya bendungan ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Di samping bendungan tersebut terdapat fasilitas ketersediaan air untuk pemukiman serta pertanian saat kemarau, juga mencegah terjadinya bahaya banjir terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai.
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan Waskita meliputi persiapan, pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan sipil berupa perbaikan-perbaikan untuk memaksimalkan fungsi bendungan. Sementara jangka waktu pelaksanaan pekerjaan membutuhkan waktu 450 hari.
Novianto mencatat perolehan NKB perusahaan sejauh ini bersumber dari proyek pemerintah sebesar 34,36 persen, BUMN dan BUMD sebesar 1,84 persen, pengembangan bisnis anak usaha 7,26 persen dan swasta 56,53 persen.
Sementara berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur 76,59 persen, anak usaha 7,26 persen, gedung 5,90 persen, EPC 2,41 persen dan sumber daya air (SDA) 7,83 persen. (TSA)