Melonjak 94 Persen, Laba Bersih Arsy Buana (HAJJ) Cetak Rekor di Rp4,82 Miliar
Didukung dengan mulai memulihnya perekonomian dan pariwisata nasional dan global, HAJJ mampu mencetak rekor dari sisi kinerja keuangan tahun
IDXChannel - PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) telah mengumumkan Laporan Keuangan yang diaudit untuk tahun buku 2023 pada Senin (1/4/2024) lalu.
Dalam laporan tersebut, laba bersih emiten penyedia fasilitas perjalanan religi ini tercatat mencapai Rp4,82 miliar, melonjak hingga 94 persen dari realisasi laba pada 2022 yang masih sebesar Rp2,48 miliar.
Capaian laba tersebut berhasil disisihkan dari raihan pendapatan usaha yang sebesar Rp501,53 miliar, meningkat 58 persen dibanding realisasi 2022 yang tercatat sebesar Rp318,19 miliar.
"Capaian kinerja sepanjang 2023 ini, baik dari sisi pendapatan hingga laba bersih, merupakan pencapaian terbaik Perseroan sejak Perseroan berdiri," ujar Direktur Utama HAJJ, Saipul Bahri, dalam keterangan resminya.
Didukung dengan mulai memulihnya perekonomian dan pariwisata nasional dan global, menurut Saipul, pihaknya mampu mencetak rekor dari sisi kinerja keuangan tahun ini.
"Hal ini tidak lepas dari kesiapan Perseroan dalam menangkap peluang usaha serta kerja keras seluruh insan karyawan Perseroan," tutur Saipul.
Pencapaian ini, dikatakan Saipul, didukung terutama oleh kontribusi sektor pariwisata religi yang menjadi pilar utama Perseroan. Sejak berkurangnya dampak pandemi COVID-19 dan dicabutnya status pandemi oleh berbagai negara, aktivitas masyarakat telah kembali normal.
Hal ini berdampak signifikan terhadap permintaan akan layanan-layanan seperti hotel, tiket pesawat, dan layanan penunjang lainnya untuk kebutuhan jamaah haji dan umrah.
Berdasarkan Laporan Keuangan Audit Perseroan, penjualan segmen produk hotel, yang merupakan salah satu andalan Perseroan, mencatatkan kinerja yang mengesankan dengan mencapai Rp349,68, naik 222,75 persen persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp108,34.
Sementara, penjualan segmen tiket pesawat menunjukkan penurunan, Rp118,85 atau menurun 8,95 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp108,34, seiring dengan pergeseran fokus Perseroan terhadap segmen hotel yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan tiket pesawat.
Sementara, Direktur Keuangan HAJJ, Agung Prabowo, menjelaskan bahwa lonjakan pendapatan pada 2023 ini telah diprediksi sebelumnya, karena Perseroan telah menerapkan berbagai kebijakan strategis, termasuk penambahan pengelolaan kamar dan peningkatan penjualan kepada pelanggan lokal maupun global, untuk memastikan optimalisasi penggunaan kamar yang tersedia.
Selanjutnya, laba kotor Perseroan di 2023 tercatat sebesar Rp26,01 miliar, meningkat sebesar 158 persen dari pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp10,08 miliar.
Kinerja cemerlang ini juga tercermin ke pencapaian laba sebelum pajak di mana Perseroan mencatatkan laba sebelum pajak tahun 2023 sebesar Rp6,40 miliar, naik sebesar 95 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,28 miliar.
"Perseroan mampu mencatatkan laba per saham dasar sebesar Rp2,28, meningkat signifikan sebesar 48 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,54," ungkap Saipul.
Sebagai penutup, Saipul juga menyebutkan bahwa pencapaian di tahun 2023 tidak membuat HAJJ berpuas diri.
"Kinerja positif pada 2023 tentu patut kami syukuri dan memotivasi kami untuk tahun ke depannya. Di 2024, Perseroan akan mengoptimalkan pendapatan dengan berupaya kembali meningkatkan pengelolaan kamar," papar Saipul.
Ke depan, Saipul menegaskan bahwa pihaknya akan terus fokus pada inovasi dan sinergi, seiring dengan MISA License (lisensi dari kementerian
investasi Arab Saudi) yang telah didapatkan Perseroan dan rencana kerjasama strategis dengan berbagai pihak seperti BPKH Limited. (TSA)