Menakar Peluang Saham Bank Besar di Pengujung Tahun
Saham perbankan dinilai berpeluang memperoleh dorongan window dressing menjelang akhir tahun, seiring kinerjanya yang masih tertinggal dari IHSG.
IDXChannel – Saham perbankan dinilai berpeluang memperoleh dorongan window dressing menjelang akhir tahun, seiring kinerjanya yang masih tertinggal dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), valuasi yang relatif murah, serta tanda-tanda stabilisasi fundamental.
Dalam riset BRI Danareksa Sekuritas yang dirilis Senin (15/12/2025), sektor perbankan dinilai menarik di tengah potensi rotasi dana institusi. Saham bank yang likuid dan berkapitalisasi besar alias bank besar kerap menjadi pilihan pelaku pasar pada periode akhir tahun.
Dari sisi kebijakan, arah moneter yang lebih longgar berpotensi menurunkan biaya dana (cost of fund), sekaligus mendukung pertumbuhan kredit dan menjaga margin bunga bersih (NIM). Fundamental perbankan juga menunjukkan perbaikan, dengan pertumbuhan kredit mendekati titik terendah dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang relatif terkendali.
Secara valuasi, saham perbankan diperdagangkan pada level price to book value (PBV) di bawah rata-rata historis, memberikan ruang margin of safety (MoS).
Selain itu, dividend yield di kisaran 7-9 persen dinilai menarik untuk strategi penempatan dana menjelang tutup buku. Bank-bank besar tetap diunggulkan berkat stabilitas laba, likuiditas tinggi, serta konsistensi pembagian dividen.
Meski demikian, BRI Danareksa mengingatkan adanya sejumlah risiko. Dari eksternal, potensi arus keluar dana asing dapat muncul akibat penyesuaian bobot MSCI serta pergerakan dolar AS dan imbal hasil global.
Dari sisi musiman, momentum window dressing bersifat jangka pendek dan rentan terkoreksi jika tidak ditopang volume transaksi dan aliran dana yang kuat.
Dengan mempertimbangkan peluang dan risiko tersebut, sektor perbankan dinilai masih berpotensi mencatatkan momentum akhir tahun.
Fokus diarahkan pada bank besar yang likuid dan defensif, seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBCA, dengan strategi buy on weakness atau breakout terkonfirmasi, sembari mencermati volume perdagangan dan pergerakan dana (inflow) asing. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.