MARKET NEWS

Menanti Pidato Bos The Fed, Wall Street Dibuka Hijau 

Dinar Fitra Maghiszha 06/03/2023 21:59 WIB

Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada Senin (6/3/2023) menjelang pernyataan Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell pada pekan ini.

Menanti Pidato Bos The Fed, Wall Street Dibuka Hijau (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada Senin (6/3/2023) menjelang pernyataan Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell pada pekan ini.

Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 0,10% di 33.425,32; S&P 500 (SPX) tumbuh 0,17% di 4.052,68; dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 1,97% menjadi 11.689,01.

Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Domino's Pizza Inc menguat 2,22% di USD311,54, Dentsply tumbuh 2,14% di USD39,57, dan Apple naik 1,94% di USD153,97.

Sedangkan tiga top losers SPX yakni DexCom merosot 6,83% di USD114,53, Incyte melemah 2,41% di USD75,69, dan Freeport-McMoran turun 1,85% di USD42,92.

Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pidato di hadapan Kongres Amerika Serikat pada Selasa dan Rabu depan (7-8/3) terkait kebijakan ekonomi.

Investor akan melihat agenda ini untuk mencari petunjuk terkait prospek pengetatan moneter lebih lanjut. Sejumlah data ekonomi yang dirilis beberapa waktu terakhir telah memicu ekspektasi bahwa bank sentral berpotensi mengerek suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi.

"Investor bersiap menanti komentar Powell besok, dan saya pikir dia tak akan mengatakan banyak hal dari apa yang telah diucapkan selama ini," kata Ekonom Spartan Capital Securites, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (6/3/2023).

Konsensus pasar memproyeksikan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin sebanyak 3 kali, dan berpotensi akan mencapai puncaknya sebesar 5,44% pada September 2023.

Peter menilai The Fed tengah bersiap merancang suku bunga lanjutan mengingat target inflasinya berada di kisaran 2%.

"The Fed pada dasarnya telah mengatur panggung untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, mungkin setelah Mei," terangnya.

Pada awal pekan ini, investor juga akan menunggu sejumlah data produsen periode Januari, untuk mengukur dampak perlambatan ekonomi terhadap sektor manufaktur.

(DES)

SHARE