MARKET NEWS

Mencoba Bangkit, Warren Buffett Kunci Aneksasi Saham Senilai Rp166,53 M

Yulistyo Pratomo 28/03/2022 17:27 WIB

Seorang investor sekaligus pengusaha, Warren Buffett, tengah  berusaha kembali bangkit setelah sempat puasa dari berbagai kesepakatan selama 6 tahun.

Mencoba Bangkit, Warren Buffett Kunci Aneksasi Saham Senilai Rp166,53 M. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Strategi investasi para investor besar di masa pandemi Covid-19 benar-benar diuji. Seorang investor sekaligus pengusaha, Warren Buffett, tengah  berusaha kembali bangkit setelah sempat puasa dari berbagai kesepakatan selama 6 tahun.

Pada 1998, Warren Buffett perah menyesali kurangnya peluang investasi yang baik untuk perusahaannya yaitu Berkshire Hathaway. Minggu ini, untuk pertama kalinya dalam enam tahun, Buffett memutuskan untuk  mengambil langkah besar.

Dia melakukan kesepakatan sebesar USD11,6 miliar yang digunakan untuk membeli saham  produsen asuransi, yaitu Alleghany serta Berkshire telah membangun saham sebesar USD8 miliar di Occidental yang merupakan produsen minyak.

Kedua transaksi ini merupakan pengerahan modal terbesar oleh Berkshire sejak pandemi yang mengguncang pasar pada tahun 2020. 

"Pembelian saham sekarang ditujukan untuk menghadapi semua ketidakpastian atas  geopolitik dan ekonomi dan suku bunga yang merupakan mosi percaya yang nyata di AS dalam ekonomi global," kata kepala investasi J Stern & Co dan Pemegang saham Berkshire lama, Christopher Rossbach, dikutip dari Finacial times, Senin (28/03/2022).

Investasi tersebut diperoleh setelah Rusia menginvasi Ukraina dan hal ini sebagai bentuk perubahan dari Buffett sekitar dua tahun lalu ketika Covid-19 menyebar dan memasuki resesi ekonomi global.

Dengan kembalinya Buffett ke pasar tahun ini telah memberi sinyal kepada beberapa investor bahwa perang di Ukraina tidak mungkin memicu dampak yang sama seperti pandemi. Diketahui Saham Berkshire telah menguat sebesar 18 persen pada tahun ini, hal ini jauh melampaui S&P 500 pada tahun 2021 mereka naik hampir 30 persen.

Perusahaan telah diuntungkan dari rotasi pasar karena investor lebih menyukai saham utilitas, perusahaan energi, kelompok barang industri dan bank dari pada perusahaan teknologi.

Beberapa perusahaan seperti Alleghany dan Occidental merupakan perusahaan yang akrab bahkan Buffett menyebutnya sebagai “teman lama” dalam berkerja sama dengan Berkshire yang dilakukan jauh sebelum investasi baru-baru ini.

Diketahui Sempat memburuk hubungannya dengan Occidental, kini kembali membaik pada tahun 2019, Ketika Buffett setuju untuk memasok USD10 miliar untuk membantu perusahaan minyak dan gas itu dan mengambil alih Anadarko Petroleum.

"Kini Buffett mulai berjuang dalam menghadapi persaingan ketat dari kelompok ekuitas swasta dalam pengambilan saham-saham besar dan masih menerapkan kesepakatan yang dikenal dengan “Buffett klasik”," ujar seorang profesor di Universitas George Washington, Lawrence Cunningham, dikutip dari Finacial times, Senin (28/03/2022). (TYO/TIRTA)

SHARE