MARKET NEWS

Meneropong Proyeksi Indeks S&P 500 Wall Street di 2025

Fiki Ariyanti 09/12/2024 06:45 WIB

Sejumlah analis memproyeksikan pasar saham atau Wall Street pada 2025. 

Meneropong Proyeksi Indeks S&P 500 Wall Street di 2025 (foto mnc media)

IDXChannel - Sejumlah analis memproyeksikan Indeks S&P 500 Wall Street pada 2025

Mayoritas analis memprediksi kenaikan indeks S&P 500 sekitar 10 persen yang sejalan dengan rata-rata historis. 

Targetnya berkisar antara 6.400 hingga 7.007. Ini menyiratkan pengembalian antara 5 hingga 15 persen dari penutupan Jumat pekan lalu. sementara ekspektasi return 8-10 persen. 

Salah satu sentimen yang akan memengaruhi pasar saham tahun depan, yakni ketidakpastian kebijakan tinggi dari Presiden terpilih Donald Trump. Trump telah mengusulkan beberapa perubahan agresif pada kebijakan perdagangan dan regulasi bisnis. 

Beberapa dari proposal ini, seperti tarif baru dan imigrasi yang lebih ketat, diharapkan menjadi hambatan bagi bisnis, yang mengancam akan menghambat permintaan sekaligus memicu inflasi. 

Selain itu, perekonomian diperkirakan terus tumbuh. Pertumbuhan mungkin tidak sepanas sebelumnya dalam pemulihan karena penciptaan lapangan kerja mendingin dan keuangan rumah tangga kembali normal. 

Namun, pertumbuhan tetaplah pertumbuhan, yang bagus untuk pendapatan kotor. Federal Reserve yang tidak terlalu agresif membantu.

Berikut target 2025 untuk S&P 500:

Morgan Stanley memproyeksikan S&P 500 berada di level 6.500, dengan laba per saham USD271 (per 18 November).

"Menjelang 2025, kami pikir akan penting bagi investor untuk tetap gesit menghadapi perubahan kepemimpinan pasar, terutama mengingat potensi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh hasil pemilu baru-baru ini," tulisnya, mengutip Yahoo Finance, Senin (9/12/2024) waktu Jakarta.

"Ini juga menjadi alasan mengapa kami mempertahankan proyeksi yang lebih lebar dari biasanya untuk bull versus bear. Skenario bull 7.400; dan bear 4.600," katanya. 

Sementara Goldman Sachs memperikirakan di level 6.500, USD268 (per 18 November).

"Kami memperkirakan margin bersih akan meningkat sebesar 78 bp menjadi 12,3 persen pada 2025 diikuti oleh peningkatan lebih lanjut sebesar 35 bp menjadi 12,6 persen pada 2026," tuturnya. 

"Para ekonom kami berasumsi bahwa pemerintahan Trump akan mengenakan tarif yang ditargetkan pada mobil impor dan memilih impor dari China. Mereka juga berasumsi tarif pajak perusahaan sebesar 15 persen pada produsen dalam negeri," kata Goldman Sachs.

Sedangkan JPMorgan memperkirakan S&P 500 pada tahun depan berada di 6.500 dengan laba per saham USD270 (27 November).

"Saham AS akan tetap didukung oleh siklus bisnis yang berkembang, Keistimewaan AS yang membantu memperluas siklus AI dan pertumbuhan laba, pelonggaran berkelanjutan oleh bank sentral global, dan pengurangan QT Fed pada kuartal pertama," ujarnya.

"Pada saat yang sama, rumah tangga AS diuntungkan oleh pasar tenaga kerja yang ketat, dan harga energi yang berpotensi lebih rendah. Meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan agenda kebijakan yang terus berkembang menghadirkan kompleksitas yang tidak biasa pada prospek, tetapi peluang cenderung lebih besar daripada risikonya," kata JPMorgan.

(Fiki Ariyanti)

SHARE