Mengapa GOTO Pakai Adjusted EBITDA, Ini Penjelasannya
Sejak pakai istilah “Adjusted EBITDA Positif” sebagai salah satu parameter profitabilitas, GOTO terus menjadi perbincangan di kalangan investor ritel.
IDXChannel - Sejak menggunakan istilah “Adjusted EBITDA Positif” sebagai salah satu parameter profitabilitas, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus menjadi perbincangan di kalangan investor ritel. Terminologi ini dianggap tidak lazim dan kerap membingungkan.
Mengapa GoTo memiliih cara ini dan apa maksud serta tujuannya, Head of Investor Relation Gojek Tokopedia Reggy Susanto berkesempatan menjelaskannya dalam event Trending on Stream yang digelar Stockbit Sekuritas, Senin (25/9/2023).
Adjusted EBITDA pada dasarnya adalah ukuran keuangan non Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ukuran ini memiliki komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.
Karena termasuk non-PSAK, banyak orang yang belum familiar dengan adjusted EBITDA dalam parameter profitabilitas dari emiten di pasar modal.
Namun, Reggy menjelaskan, adjusted EBITDA merupakan suatu proxy paling dekat dengan operating cash flow atau arus kas operasional.
"Secara historis antara adjusted EBITDA dan operating cash flow itu perbedaannya antara 5%-10%. Artinya bahwa begitu kami bisa mencapai adjusted EBITDA positif dalam beberapa saat setelah itu operating cash flow kami juga akan positif," ujar Reggy menjawab pertanyaan salah satu peserta forum diskusi.
Reggy menambahkan operating cash flow positif merupakan salah satu parameter yang penting karena membuktikan bahwa perusahaan bisa membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan dari existing cash flow yang ada.
"Kalau kita ambil langkah yang lebih jauh lagi operating cash flow itu juga sudah dekat ke free cash flow positif," ujarnya. Berbeda dengan operating cash flow, free cash flow memasukan komponen investasi atau belanja modal.
Manajemen GOTO telah menargetkan adjusted EBITDA positif akan tercapai di dalam kuartal IV-2023. Namun, secara keseluruhan tahun adjusted EBITDA masih akan tercatat negatif.
GOTO juga telah memberikan pedoman adjusted EBITDA sepanjang 2023 berada di kisaran antara minus Rp4,5 triliun dan minus Rp3,8 triliun. Pedoman ini adalah revisi dari kisaran yang sebelumnya yakni antara minus Rp5,3 triliun dan minus Rp4,6 triliun, karena kemajuan yang lebih cepat dari yang diharapkan.
Pada semester I-2023, adjusted EBITDA GOTO membaik 69% menjadi minus Rp2,81 triliun, dari periode yang sama tahun lalu minus Rp9,18 triliun.
Secara kuartalan atau 3 bulan, induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial ini juga mencatat perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 72% menjadi minus Rp1,2 triliun dari sebelumnya minus Rp4,32 triliun, didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan.
(FHM)