Mengekor Wall Street, Bursa Asia Ijo Royo-Royo
Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan awal pekan, Senin (20/5/2024) seiring kenaikan di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan awal pekan, Senin (20/5/2024) seiring kenaikan di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS).
Di China, bank sentral mempertahankan suku bunga pinjaman satu dan lima tahun tidak berubah masing-masing pada 3,45 persen dan 3,95 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Saham-saham di China, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, dan Jepang kompak menguat.
Pada pukul 09.47, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,56 persen di level 19.664, menandai kenaikan sepekan beruntun. Pada saat yang sama, indeks saham Nikkei 225 Jepang menguat tebal 1,42 persen di level 39.337 mendekati level tertinggi baru.
Sementara indeks ASX 200 Australia menguat 0,63 persen di level 7.863 setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan tertinggi dalam 5 minggu, mengikuti kenaikan Wall Street.
Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,7 persen di level 2.743,8 dan indeks Shanghai Composite menguat 0,46 persen pada saat bersamaan di level 3.168. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,49 persen di 7.351 pada 09.50 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,97 persen ke level 7.317.
Indeks Nikkei 225 melonjak mengikuti reli yang kuat di Wall Street. Investor juga menantikan sejumlah laporan ekonomi di Jepang minggu ini termasuk data perdagangan, inflasi dan aktivitas bisnis.
Kenaikan penting terlihat dari indeks kelas berat seperti Socionext (3 persen), Mizuho Financial (1,7 persen), Recruit Holdings (2,1 persen), Mitsui & Co (2,3 persen) dan Hitachi (1 persen).
Akhir pekan lalu, China juga mengumumkan paket besar untuk mendukung pasar properti yang sedang kesulitan, termasuk pelonggaran peraturan hipotek dan mendesak pemerintah daerah untuk membeli rumah yang tidak terjual.
Melansir Bloomberg Jumat (17/5), Wakil Perdana Menteri China He Lifeng mendorong pemerintah daerah untuk membeli rumah yang tidak terjual dari pengembang dan mengubahnya menjadi perumahan yang terjangkau.
People’s Bank of China (PBOC) secara efektif menghapuskan suku bunga hipotek minimum nasional dan memotong rasio uang muka minimum menjadi 15 persen untuk pembeli pertama dan 25 persen untuk rumah kedua. Rasio sebelumnya masing-masing sebesar 20 persen dan 30 persen.
Dilaporkan sebelumnya pada Rabu (15/5), harga rumah baru di China turun 3,1 persen secara tahunan pada April 2024, lebih curam dibandingkan penurunan 2,2 persen pada bulan sebelumnya.
Penurunan ini merupakan penurunan selama 10 bulan berturut-turut dan laju tercepat sejak bulan Juli 2015, meskipun terdapat berbagai langkah dukungan dari Beijing untuk memitigasi dampak penurunan properti yang berkepanjangan dan pemulihan ekonomi yang rapuh.
Di tempat lain, investor menantikan sejumlah laporan ekonomi di Jepang minggu ini termasuk data perdagangan, inflasi dan aktivitas bisnis.
Sebelumnya, Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat (17/5/) waktu setempat, dengan Dow Jones Industrial menyentuh level tertinggi baru (new all time high) di level 40.000 untuk pertama kalinya.
Indeks utama lainnya juga mencetak kenaikan mingguan, karena data mendukung ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 134,21 poin, atau 0,34 persen, menjadi 40.003,59, S&P 500 naik 6,17 poin, atau 0,12 persen, menjadi 5.303,27 dan Nasdaq Composite kehilangan 12,35 poin, atau 0,07 persen, menjadi 16.685,97. (ADF)