Mengenal Apa itu Bull dan Bear Market dan Cara Membedakannya
Sudah mengenal apa itu Bull dan Bear Market? Tentu kedua nama ini terdengar unik bagi sebagai orang.
IDXChannel - Sudah mengenal apa itu Bull dan Bear Market? Tentu kedua nama ini terdengar unik bagi sebagai orang.
Terlebih nama keduanya belum cukup familiar untuk beberapa orang awam. Sekalipun demikian, tentunya kedua nama itu, wajib kita ketahui, khususnya bagi investor pemula.
Lantas bagaimana dan apa itu Bull dan Bear Market dalam investasi saham? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari mncsekuritas.id dengan judul ‘Investor Saham Harus Tahu: Bull and Bear di Pasar Modal’.
Apa Itu Bull dan Bear Market
Istilah Bull diambil dari banteng, yang menyerang dengan cara menyeruduk dari bawah ke atas. Sementara Bear diambil dari beruang, yang justru mencakar lawannya dengan gerakan dari atas ke bawah.
Terdapat relevansi Bull and Bear dengan pasar modal, bull adalah suatu kondisi ketika indeks harga saham naik, sedangkan bear merupakan kondisi ketika indeks harga saham turun.
Pasar saham bersifat fluktuatif dan jarang stagnan. Itulah sebabnya suatu indeks saham atau harga saham hampir pasti memiliki periode bullish atau bearish.
Sebagai seorang investor, penting untuk mengetahui tren indeks saham agar bisa mewaspadainya dan mengambil strategi yang tepat.
Penyebab Terjadinya Bull and Bear
Beberapa hal disinyalir menjadi pemicu terjadinya kondisi Bull and Bear. Kondisi Bullish, misalnya, terjadi karena inflasi yang rendah, suku bunga stabil, valuasi perusahaan yang rendah dan pertumbuhan ekonomi negara yang semakin baik.
Mengenal Apa itu Bull dan Bear Market dan Cara Membedakannya. (FOTO : MNC MEDIA)
Sedangkan kondisi Bearish terjadi karena inflasi yang tinggi, suku bunga yang tidak stabil, nilai mata uang yang fluktuatif dan perekonomian negara yang kurang baik.
Contohnya, pada awal tahun 2020 saat pandemi COVID-19 mulai terjadi, pasar saham Indonesia sempat mengalami kondisi bearish.
Namun, akhir tahun 2020 saat vaksin mulai ditemukan dan vaksinasi dilakukan secara massal, kepercayaan investor saham meningkat dan pasar justru berbalik arah menjadi bullish.
Strategi Antisipasi Fenomena Bull and Bear
Jika Anda merupakan trader saham yang aktif bertransaksi jual beli saham, Anda perlu memperhatikan kondisi perusahaan secara keseluruhan agar Anda tidak perlu salah langkah.
Sebagai contoh, jika Anda sudah terlanjur memiliki saham perusahaan tertentu dan kondisinya sedang bearish, Anda tidak perlu panik karena kondisi tersebut hanya berlangsung sementara waktu.
Strategi yang dapat Anda ambil untuk mengamankan modal Anda adalah dengan cara cut loss untuk sementara waktu, sehingga kerugian tidak terlalu dalam.
Namun, jika Anda meyakini kondisi bearish tidak akan berlarut-larut, Anda dapat menahan saham yang Anda miliki atau bahkan melakukan akumulasi lebih lanjut di harga bawah.
Di lain sisi, kondisi Bullish merupakan kondisi terbaik untuk Anda menjual saham Anda. Anda pun akan mendapatkan keuntungan dari capital gain. Pastikan Anda memiliki Target Price yang sudah ditetapkan di awal untuk merealisasikan keuntungan.
Itulah penjelasan apa itu Bull dan Bear Market. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. (MYY)