Mengenal Overbought dan Oversold dalam Dunia Saham
Investor maupun trader perlu mengenal overbought dan oversold dalam menjalankan investasi sahamnya.
IDXChannel – Investor maupun trader perlu mengenal overbought dan oversold dalam menjalankan investasi sahamnya.
Dalam dunia investasi saham, terdapat dua konsep penting yang perlu dipahami oleh para investor, yaitu "overbought" dan "oversold". Kedua istilah ini merujuk pada kondisi pasar yang dapat memberikan petunjuk tentang potensi pergerakan harga saham di masa depan.
Apa Itu Overbought?
Overbought adalah kondisi di mana harga suatu saham telah mengalami kenaikan yang signifikan dan relatif cepat dalam waktu yang singkat. Pada saat overbought, harga saham cenderung telah meningkat melebihi nilai wajar atau fundamentalnya. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa banyak investor atau trader yang telah membeli saham tersebut dan mendorong harga ke atas dengan kuat.
Apa Itu Oversold?
Sebaliknya, oversold adalah kondisi di mana harga suatu saham mengalami penurunan yang signifikan dan cepat dalam waktu yang singkat. Pada saat oversold, harga saham cenderung telah jatuh di bawah nilai wajar atau fundamentalnya. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa banyak investor atau trader yang menjual saham tersebut, mendorong harga ke bawah dengan kuat.
Penyebab Overbought dan Oversold
Overbought dan oversold umumnya terjadi karena adanya perubahan sentimen pasar. Ketika harga saham naik secara tajam dan cepat, investor mungkin berpikir bahwa saham tersebut memiliki potensi keuntungan besar, sehingga banyak yang ingin membeli. Ini dapat menyebabkan terjadinya kondisi overbought.
Sebaliknya, ketika harga saham turun tajam dan cepat, investor mungkin menjadi khawatir tentang kinerja perusahaan, sehingga banyak yang ingin menjual. Inilah yang menyebabkan kondisi oversold.
Indikator untuk Mengukur Overbought dan Oversold
Salah satu indikator teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold adalah Indeks Kekuatan Relatif (Relative Strength Index/RSI). RSI mengukur seberapa besar perubahan harga saham dalam periode tertentu dan memberikan nilai antara 0 hingga 100. Nilai di atas 70 dapat mengindikasikan kondisi overbought, sedangkan nilai di bawah 30 dapat mengindikasikan kondisi oversold.
Itulah beberapa informasi yang diperlukan oleh investor maupun trader untuk mengenal overbought dan oversold yang penting untuk diketahui.