Mengenal Perbedaan Stop Loss dan Cut Loss dalam Trading Saham
Perbedaan stop loss dan cut loss sangat beda tipis. Dua istilah itu bukanlah hal yang baru dalam trading saham, terutama untuk menekan kerugian.
IDXChannel - Perbedaan stop loss dan cut loss sangat beda tipis. Dua istilah itu bukanlah hal yang baru dalam trading saham, terutama untuk menekan kerugian.
Dalam dunia saham, stop loss dan cut loss merupakan hal umum dalam investasi saham. Tentunya keduanya merupakan analisis untuk menekan kerugian.
Lantas apa saja perbedaan stop loss dan cut loss? Berikut penjelasannya yang dihimpun kami dari stockbit.com dengan judul ‘Perbedaan Stop Loss, Cut Loss Dan Trailing Stop’.
Cut Loss
Sebelum mengenal lebih jauh perbedaan stop loss dan cut loss, ada baik mengenal pengertian keduanya. Cut loss bisa diartikan memotong kerugian.
Meski demikian, dalam praktiknya, cut loss adalah strategi manajemen resiko dalam berinvestasi. Tindakan ini dilakukan dengan menjual saham pada harga yang lebih rendah dibandingkan harga beli.
Umumnya cut loss dilakukan agar investor tidak merugi tinggi. Karenanya dibutuhkan langkah tepat menekan kerugian. Meski demikian, cut loss sendiri merupakan langkah buruk karena menjual saham di bawah harga beli. Strategi ini umum dilakukan agar melindungi investor atau trader dari kerugian yang lebih dalam.
Stop Loss
Risiko ini dilakukan untuk mempertahankan saham yang anjlok, sehingga modal akan terkunci pada saham yang tidak produktif. Selain ancaman kerugian besar, ada pula risiko terkena suspensi dan delisting terutama jika perusahaan tidak mampu mengirimkan laporan keuangan.
Hal tak jauh berbeda juga terjadi pada stop loss yang umumnya dilakukan melalui aplikasi trading.
Perbedaan Stop Loss dan Cut Loss
Perbedaan keduanya terletak pada mekanisme eksekusi. Jika cut loss dilakukan secara manual oleh investor, SL dieksekusi melalui aplikasi trading.
Umumnya, investor yang ingin melakukan cut loss bisa menjual saham tanpa menunggu saham tersebut menyentuh titik stop loss. Namun jika menggunakan strategi SL, Anda harus melakukan pemesanan melalui aplikasi sehingga saham akan dijual secara otomatis ketika menyentuh level stop loss.
Mengenal Perbedaan Stop Loss dan Cut Loss dalam Trading Saham. (FOTO : MNC MEDIA)
Cara Eksekusi Cut Loss
Ada dua hal ini sangat penting untuk dipelajari oleh investor maupun trader pemula. Khususnya untuk mengetahui Cut Loss.
Berikut ini beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk eksekusi CL:
1. Tentukan Batas Cut Loss
Menetapkan batas cut loss merupakan langkah pertama. Tidak ada patokan khusus mengenai batasan ini sehingga Anda harus menentukan sendiri. Sebagai contoh, Anda bisa menetapkan batas CL pada kisaran 10 persen dari harga modal.
Apabila kerugian telah menyentuh angka tersebut, Anda bisa langsung eksekusi dengan menjual saham. Investor lain mungkin menetapkan batas yang lebih tinggi atau lebih rendah.
2. Pilih Cara Cut Loss
Setelah menentukan batas, selanjutnya Anda perlu memilih untuk eksekusi cut loss. Ada dua cara yang paling lazim, yakni cara manual dan memanfaatkan fitur stop loss.
Anda bisa melakukan cara manual, atau melakukan stop loss melalui platform trading. Umumnya aplikasi trading menyediakan fitur untuk melakukan CL secara otomatis apabila level harga telah mencapai batas tertentu. Dengan demikian, transaksi akan berhenti secara otomatis.
Kapan Waktu Cut Loss
Jawaban untuk pertanyaan ini berbeda-beda tergantung posisi Anda dalam berinvestasi saham. Jika Anda seorang trader aktif, tentunya waktu untuk eksekusi cut loss berbeda dengan investor yang berinvestasi untuk jangka panjang.
1. Trader Aktif
Bila Anda seorang trader aktif, cut loss dapat dilakukan segera ketika saham mengalami kerugian. Adapun tujuan cut loss menghindari potensi kemerosotan yang lebih dalam lagi. Namun jika Anda menganggap saham memiliki potensi untuk bangkit, pertahankan saham tersebut.
Rentang waktu yang bisa Anda gunakan adalah kurang dari satu tahun. Jika saham mengalami kerugian, Anda dapat menunggu beberapa bulan hingga satu tahun. Apabila saham bangkit ke harga semula, artinya Anda tidak rugi dana tetapi rugi waktu.
2. Investor
Cut loss dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa kinerja perusahaan semakin memburuk dan tidak ada lagi kemungkinan untuk bangkit. Artinya, investor harus menunggu hingga terjadinya perubahan yang fundamental.
Investor bisa mempertimbangkan hal lain misalnya kabar buruk mengenai perusahaan dan kemungkinan penurunan IHSG. Jika demikian, investor bisa segera menjual saham.
Contoh Cut Loss
Anda membeli saham perusahaan X dengan harga 500. Setelah beberapa saat saham tersebut turun ke level 450. Anda memutuskan untuk cek fundamental perusahaan tersebut dan pelajari laporan keuangan terakhir.
Lalu Anda menemukan bahwa net profit perusahaan masih bertumbuh dan ROE-nya masih tergolong baik. PER dan PBV juga masih tergolong murah.
Itulah perbedaan cut loss dan stop loss. Apakah sudah memahaminya? Bagaimanapun tidak ada orang yang ingin rugi dalam bermain trading saham, namun bila harus rugi, tidak merugi buruk. (MYY)