Menguat 0,70 Persen di Penutupan, IHSG Diprediksi Masih Berpeluang Bearish
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mengalami penguatan sebesar 0,70 persen pada penutupan perdagangan Kamis (9/9/2021) sore.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mengalami penguatan sebesar 0,70 persen pada penutupan perdagangan Kamis (9/9/2021) sore. Meski demikian, indeks masih berpeluang bearish dan para investor diminta untuk tetap waspada.
Founder dan CEO GaleriSaham, Rio Rizaldi, mengatakan, IHSG saat ini sedang berada di level sakral. Pasalnya, saat ini posisi IHSG bertepatan dengan MA 200.
“Indeks kita ini di posisi yang agak penting-penting dicermatin, karena ini bertepatan dengan moving average 200 atau MA 200. Di mana, MA 200 itu orang banyak bilang itu level sakral,” katanya dalam 2ND Session Closing Market IDX Channel, Kamis (9/9/2021).
Rio menjelaskan, jika indeks berada di atas MA 200, maka indeks akan cenderung naik. Namun, jika indeks berada di bawah MA 200, maka indeks akan cenderung bearish. Oleh karena itu, para pelaku pasar disarankan mencermati level IHSG terlebih dahulu.
“MA 200 IHSG itu sekarang ini di level 6.059 anggap lah 6.060. Kalau dalam beberapa hari ke depan itu mampu bertahan di atas level 6.060, maka ada tedensi penguatan IHSG. Tapi kalau ternyata di bawah level 6.060, maka dikhawatirkan ada tren turun pada IHSG untuk jangka pendek,” jelas dia.
Lanjutnya, kondisi tersebut tidak didorong oleh sentimen-sentimen yang ada. Akan tetapi, adanya ketidakpastian pasar yang telah memengaruhi pergerakan IHSG.
“Sebenarnya lebih ketidakpastian pasar, tidak ada sentimen di pasar. Di mana, ada yang profit taking ada yang spekulatif, jadi itu yang membuat indeks kita bergerak sangat fluktuatif dalam beberapa hari terakhir,” ujar Rio.
Tambah Rio, saat ini para pelaku pasar sebaiknya menghindari saham-saham big cap. Sementara dia menilai, bahwa saham-saham BUMN memiliki peluang di market. Misalnya saham konstruksi dan logam.
“Kalau memang indeks itu turun di bawah 6.060 bahkan di bawah 6.000 dalam beberapa hari ke depan, maka strateginya lebih untuk menghindari saham-saham big cap. Namun, saya melihat di market itu ada peluang di saham-saham BUMN. Jadi seperti di konstruksi dan logam-logaman, itu sebenarnya ada peluang,” tandasnya.
Rio kemudian juga merekomendasikan beberapa saham pilihan yang bisa menjadi pertimbangan para investor. Saham-saham tersebut yaitu, AALI, ISAT, JPFA, dan TKIM. (TYO)