MARKET NEWS

Menilik Haluan Investasi Astra (ASII) Usai Akuisisi OLX hingga Luncurkan Bank Digital

Dinar Fitra Maghiszha 14/11/2023 16:35 WIB

Peta jalan investasi PT Astra International Tbk (ASII) menjadi perhatian pelaku pasar setelah konglomerasi itu sukses mengakuisisi OLX Indonesia.

Menilik Haluan Investasi Astra (ASII) Usai Akuisisi OLX hingga Luncurkan Bank Digital. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Peta jalan investasi PT Astra International Tbk (ASII) menjadi perhatian pelaku pasar setelah konglomerasi itu sukses mengakuisisi OLX Indonesia hingga akan meluncurkan bank digital bernama Bank Saqu. Strategi ekspansi disebut bakal dipacu sesuai inti bisnis korporasi saat ini.

Dalam pertemuan dengan media, perseroan menyiratkan bakal membidik sektor baru, tetapi masih berkaitan dengan tujuh lini bisnis ASII saat ini, yakni otomotif, keuangan, agribisnis, infrastruktur, logistik, teknologi, hingga properti.

ASII juga tak menampik bakal kembali memperkuat portofolio investasi dalam perusahaan rintisan atau startup seiring perkembangan teknologi. Meski kontribusi sektor teknologi bukan yang utama, tetapi perseroan membuka peluang tersebut.

"Investasi kami lakukan tidak hanya untuk sektor baru, tetapi juga sektor-sektor yang berdekatan. Kami mengkaji berdasarkan parameter investasi yang kami pegang, dan jalankan secara disiplin," kata Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Beberapa waktu lalu, ASII telah merampungkan akusisi PT Tokobagus, perusahaan iklan baris digital di tanah air dengan merek OLX. Ini membuat ASII memiliki 100 persen saham OLX Classifieds melalui PT Astra Digital Mobil sebesar 99,98 persen dan PT Astra Digital Internasional sebesar 0,02 persen.

Digitalisasi bisnis tampak menjadi fokus perusahaan sebagai bagian dari inovasi ekosistem grup. Sebab, dalam sektor keuangan, ASII meluncurkan bank digital 'Bank Saqu' yang didukung unit bisnis Astra Financial dan WeLab.

Peluncuran Bank Saqu dijadwalkan pada Senin pekan depan (20/11/2023).

Secara detail, Djony enggan menyebut entitas apa yang bakal yang menjadi target investasi perseroan di masa dapan. Namun, pihaknya memastikan ada beberapa yang telah masuk pipeline perseroan.

"Saya tidak bisa sampaikan, tapi ada beberapa inisiatif, ada pipeline yang sedang kami lihat, tetapi kami tidak ingin terlalu melebar (dari core bisnis)," tegasnya.

Hingga kuartal III-2023, segmen otomotif masih menjadi tulang punggung utama ASII dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp99,16 triliun, disusul alat berat dan pertambangan mencapai Rp97,59 triliun.

Jasa keuangan dan agribisnis menyusul dengan nilang masing-masing sebesar Rp21,98 triliun dan Rp15,68 triliun. Selanjutnya infrastruktur-logistik memberi pemasukan Rp6,6 triliun, teknologi Rp2,07 triliun, dan properti Rp621 miliar.

(YNA)

SHARE