MARKET NEWS

Menilik Prospek Saham OCBC (NISP) Pasca Umumkan Akuisisi Bank Commonwealth

Cahya Puteri Abdi Rabbi 17/11/2023 17:26 WIB

Rencana akuisisi Bank Commonwealth akan mendorong harga saham NISP naik.

Menilik Prospek Saham OCBC (NISP) Pasca Umumkan Akuisisi Bank Commonwealth. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kinerja PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang baik pasca resmi mengumumkan rencana akuisisi Bank Commonwealth. Sebab, hal ini juga akan mendorong harga saham NISP naik.

Vice President Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, harga saham NISP diperkirakan mencapai Rp1.200 hingga Rp1.250 sampai akhir 2023. Namun, kemungkinan akan terjadi profit taking yang besar oleh investor.

“Jadi saran saya, kalau mau masuk ke NISP, persiapkan juga untuk cut loss poinnya, kalau mau di-hold bisa sampai tahun depan,” kata Wawan dalam Market Buzz IDX Channel pada Jumat (17/11/2023).

Wawan menuturkan, strategi akuisisi ini memang terlihat menarik. Namun, investor harus mencermati adanya kemungkinan aksi korporasi ini mundur pelaksanaannya.

Bisa saja, kata Wawan, akuisisi ini rampung melebihi kuartal III-2024 mendatang.

“Berita-berita seperti itu bisa membuat harga sahamnya turun. Tapi secara prinsip, kalau benar akuisisinya terjadi, ini secara strategi baik untuk NISP,” ujar Wawan.

Dengan akuisisi tersebut, kata dia, Bank OCBC NISP akan secara otomatis menambah basis nasabah dan jaringannya. Menurut Wawan, rencana akuisisi ini baik secara prospek.

Sebab, dengan kapasitas yang lebih besar, Bank OCBC diharapkan mampu mengangkat kinerja Bank Commonwealth menjadi profit atau positif.

Sebagai informasi, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) pada Kamis (16/11/2023) telah melakukan penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA) untuk membeli 99,00% saham di PT Bank Commonwealth (PTBC) dari CBA (Rencana Akuisisi).

Mengutip keterbukaan informasi, Kamis (16/11/2023), OCBC NISP bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1,00% saham PTBC dari pemegang saham lainnya. Rencana akuisisi ini akan memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan pemenuhan kondisi lainnya.

Estimasi nilai rencana transaksi adalah Rp2,2 triliun. Nilai tersebut akan bergantung pada penyesuaian yang wajar sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian.

(YNA)

SHARE