Menkeu Purbaya Sentil Saham Gorengan, Analis Ikut Angkat Bicara
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan pernyataan tegas terkait praktik saham gorengan dalam pertemuan dengan pelaku pasar, BEI, dan OJK.
IDXChannel – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan pernyataan tegas terkait praktik saham gorengan dalam pertemuan dengan pelaku pasar, manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/10/2025).
Purbaya menegaskan, pemerintah belum berencana memberikan insentif bagi industri pasar modal sebelum praktik ‘goreng-menggoreng’ saham dibenahi terlebih dahulu.
“Direktur bursa juga minta insentif terus, yang belum tentu saya kasih. Jadi saya bilang, akan saya berikan insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Tapi yang goreng-gorengan dikendalikan sama dia, supaya investor kecil terlindungi. Baru saya berikan insentifnya,” kata Purbaya, Kamis (9/10).
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud Purbaya dengan saham gorengan?
Pengamat pasar modal Michael Yeoh memberikan penjelasan mengenai istilah saham gorengan yang tengah ramai dibahas di kalangan pelaku pasar modal.
“Hal ini menjadi pertanyaan seluruh investor, apa yang dimaksud dengan klasifikasi saham gorengan,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan, secara harfiah, saham gorengan merujuk pada saham yang tidak memiliki fundamental dan kinerja yang sepadan dengan harga sahamnya.
“Selain itu, ada statement dari Pak Purbaya yang mengatakan ‘merugikan investor’ sehingga saya bisa asumsikan bahwa ini merupakan saham-saham yang bergerak di angka rendah antara Rp50-Rp100, yang sering kali memang menjadi momok bagi para investor,” imbuh Michael.
Sementara, Founder WH Project, William Hartanto, turut memberikan pandangannya mengenai pernyataan Menteri Keuangan soal saham gorengan.
“Bisa jadi benar [pernyataan Purbaya soal saham gorengan] ditujukan ke saham-saham yang naik dengan valuasi selangit, atau bentuk lainnya yang kita enggak tahu. Ini mestinya Pak Menkeu ngomong jelas,” kata William, Jumat (10/10).
Ia menilai, pernyataan tersebut kemungkinan besar muncul karena ada temuan praktik yang menyimpang di pasar.
“Menurut saya ini lebih ke Pak Menkeu menemukan adanya praktik yang menyimpang aja, makanya statement-nya belum jelas,” tuturnya.
William juga menanggapi kabar yang mengaitkan isu saham gorengan dengan lonjakan saham perbankan yang terjadi bersamaan dengan penurunan tajam saham-saham konglomerat pada Kamis.
“Menurut saya yang terjadi pada saham bank kemarin hanya efek sentimen saja, itupun tidak dalam kondisi yang jelas,” imbuh dia.
Ia menekankan bahwa pernyataan Purbaya sebenarnya tidak secara spesifik menyasar satu sektor.
“Hanya dengan [Purbaya] menyebutkan ‘bereskan saham gorengan’ sebenarnya tidak mengarah ke sektor manapun. Semua saham bisa memperlihatkan tanda-tanda aksi goreng saat terjadi pergerakan di luar kebiasaan,” ujarnya menegaskan. (Aldo Fernando)