MARKET NEWS

Menteri Keuangan Ungkap Lima Tantangan dalam Ekonomi Syariah

Fahmi Abidin 13/12/2019 15:00 WIB

Menkeu mengatakan bahwa tantangan pembangunan ekonomi Islam pada prinsipnya identik dengan tantangan pembangunan ekonomi Indonesia.

Menteri Keuangan Ungkap Lima Tantangan dalam Ekonomi Syariah. (Foto: Ist)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) mengatakan bahwa tantangan pembangunan ekonomi Islam pada prinsipnya identik dengan tantangan pembangunan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut tidak lepas karena mayoritas jumlah penduduk Indonesia beragama Islam sehingga seharusnya keberadaan ekonomi Islam mampu menciptakan kebaikan bagi seluruh umat dan seluruh rakyat Indonesia.

"Kita juga memahami bahwa tujuan ekonomi Islam adalah identik dengan membangun prinsip keadilan melalui tata kelola yang baik, mengedepankan nilai-nilai kejujuran, integritas, kompetensi dan profesionalisme," tandasnya pada acara pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) IAEI 2019-2023, Jumat (13/12) di Jakarta.

Selanjutnya, ekonomi syariah harus didukung oleh Infrastuktur yang memadai. Menurutnya, ekonomi digital dapat memperkuat implementasi pengembangan ekonomi syariah dengan perubahan nilai secara secara efektif.

Lalu, regulasi yang dibuat sederhana ditambah serta birokrasi efisien yang melayani masyarakat. Sebab, IAEI perlu terus melakukan pergerakan dan mengembangkan aspek tata kelola dan profesional. Terakhir, transformasi ekonomi dalam prinsip syariah perlu dikembangkan integrasi dan kompetensi harus bersifat harmonis sesuai program pemerintah.

Pada kesempatan itu, Menkeu juga mengatakan bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan syariah perlu terus dikembangkan secara terintegrasi dan komprehensif. Oleh karena itu, ia menambahkan, bahwa program ini harus dibangun dengan harmonis, sesuai dengan program-program dari pemerintah, otoritas, dan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.

"Kami tadi berempat (bersama Ketua ISEI, Ketua MES dan Menteri BUMN) sepakat di dalam rangka untuk saling mendukung, maka kami berempat akan melakukan program bersama," kata Menkeu.

Hal tersebut menurut Menkeu diharapkan akan makin memperkuat dan mendiseminasikan nilai-nilai keIslaman yang universal secara lebih inklusif sehingga bisa terus memperkuat perekonomian Indonesia melalui nilai-nilai kejujuran, amanah, tata kelola yang baik dan berintegritas.

Sebagai informasi, bahwa kepengurusan IAEI periode 2019-2023 terdiri dari 59 orang anggota Dewan Penasehat, 62 orang anggota Dewan Pertimbangan, dan 232 orang anggota Badan Pengurus Harian, serta 6 orang kooordiator wilayah.

Menkeu menyebutkan bahwa kepengurusan yang besar ini diharapkan mampu membuat IAEI menjadi organisasi yang se-inklusif mungkin karena kepedulian terhadap ekonomi Islam harus ditularkan kepada seluruh stakeholder. (*)

SHARE