Merosot 79,77 Persen, Laba Charoen Pokphand (CPIN) Jadi Rp240,99 Miliar di Kuartal I 2023
Merosot 79,77 Persen, Laba Charoen Pokphand (CPIN) Jadi Rp240,99 Miliar di Kuartal I 2023
IDXChannel - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengalami penurunan laba bersih di kuartal I 2023. Laba emiten unggas ini merosot 79,77% menjadi Rp240,99 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,19 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan CPIN sepanjang tahun lalu tercatat naik 1,87% menjadi Rp14,56 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp14,29 triliun. Adapun, penjualan ayam pedaging mendominasi dengan menyumbang sebesar Rp7,61 triliun, turun dari sebelumnya Rp7,99 triliun. Lalu, penjualan pakan tercatat sebesar Rp4,07 triliun.
Selanjutnya, penjualan ayam olahan naik menjadi Rp2,11 triliun, penjualan anak ayam usia sehari tercatat sebesar Rp294,90 miliar, serta penjualan lainnya tercatat sebesar Rp470,88 miliar.
Berdasarkan geografisnya, penjualan di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp8,66 triliun, Pulau Sumatera sebesar Rp3,51 triliun, Pulau Sulawesi dan Kalimantan sebesar Rp1,75 triliun, Pulau Bali sebesar Rp875,29 miliar, dan pulau lainnya tercatat sebesar Rp249,17 miliar.
Sementara itu, penjualan luar negeri tercatat sebesar Rp17,59 miliar. Dari keseluruhan angka penjualan, perseroan mencatatkan eliminasi sebesar Rp519,69 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp13,09 triliun, naik 9,95% dari sebelumnya sebesar Rp11,90 triliun. Kemudian, beban penjualan perseroan tercatat sebesar Rp566,17 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp420,90 miliar.
Per Maret 2023, total nilai aset CPIN naik 3,76% menjadi Rp41,34 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp39,84 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp14,78 triliun dan ekuitas sebesar Rp26,56 triliun.
Tahun 2022 lalu, CPIN menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2,5 triliun. Di mana, sebesar 50% belanja modal dialokasikan untuk food business, kemudian 30% untuk feed business, dan 20% lainnya dialokasikan untuk poultry farming business.
Di tahun 2023 ini, dengan keunggulan operasional dan ekosistem usaha yang baik dari hulu ke hilir, CPIN akan memanfaatkan pemulihan ekonomi nasional untuk meningkatkan margin profitabilitas perseroan. Selain itu, perseroan juga akan melanjutkan agenda memperkuat sektor pengolahan daging ayam untuk memperkuat kepemimpinan di industri pengunggasan nasional.
(WHY)