MARKET NEWS

Meski Pendapatan Naik, Laba Bersih XL Axiata (EXCL) Turun Menjadi Rp614,9 Miliar

Dinar Fitra Maghiszha 24/08/2022 11:45 WIB

XL Axiata mencatat laba bersih sebesar Rp614,91 miliar, turun 14,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp715,95 miliar.

Meski Pendapatan Naik, Laba Bersih XL Axiata (EXCL) Turun Menjadi Rp614,9 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan anak usaha mencatatkan laba bersih senilai Rp614,91 miliar di semester I 2022. Realisasi itu lebih rendah 14,11%  secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp715,95 miliar.

Penurunan laba itu tak sejalan dengan pendapatan usaha yang naik sebesar 8,48% yoy mencapai Rp14,07 triliun. Sementara pada semester pertama tahun 2021, EXCL membukukan pendapatan sebanyak Rp12,97 triliun.

Kondisi ini membuat laba per saham dasar EXCL turun menjadi Rp58, dari semula Rp67. Demikian berdasarkan laporan keuangan EXCL yang diunggah di laman keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/8/2022).

Adapun penurunan laba perseroan terjadi karena adanya beban yang membengkak. Dari yang terbesar, dapat terlihat adanya kenaikan beban penyusutan 3,59% yoy sebesar Rp5,09 triliun.

Kemudian, beban infrastruktur meningkat 3,47% yoy menjadi Rp4,06 triliun, dan beban penjualan-pemasaran bertambah 18,73% yoy senilai Rp1,38 triliun. Biaya interkoneksi juga meningkat 66,21% yoy menjadi Rp1,14 triliun, beban umum-administrasi juga meningkat 37,07% senilai Rp178,55 miliar.

Kendati beban gaji dan kesejahteraan terpangkas 1,06% yoy ditambah adanya kenaikan keuntungan penjualan dan sewa menara sebesar 24,72% yoy, laba usaha EXCL masih lebih rendah dibandingkan paruh pertama tahun lalu, di mana laba sebelum pajak mencapai Rp728,08 miliar, alias menurun 13,55% yoy dari semester pertama tahun lalu di angka Rp842,27 miliar.

Dari sisi neraca per 30 Juni 2022, total nilai aset EXCL mencapai Rp76,41 triliun, alias lebih tinggi 5,03% dari akhir 2021 sebesar Rp72,75 triliun. Kewajiban pembayaran/liabilitas membengkak, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp22,69 triliun, atau naik 8,31%, sementara jangka panjang tumbuh 5,28% menjadi Rp33,38 triliun. Sedangkan modal/ekuitas EXCL terjaga di kisaran Rp20,3 triliun.

Sementara dari sisi kas, EXCL memiliki arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp7,97 triliun, sementara arus kas bersih untuk aktivitas investasi mengalami defisit Rp7,35 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas perseroan di akhir periode mencapai Rp2 triliun.

(FRI)

SHARE