Minim Laga Selama Pandemi, Laba Bersih Bali United Merosot 26 Persen di 2020
Masa pandemi yang berlangsung sepanjang tahun 2020 telah menggerus pendapatan bagi sejumlah klub sepakbola, tak terkecuali Bali United.
IDXChannel - Masa pandemi yang berlangsung sepanjang tahun 2020 telah menggerus pendapatan bagi sejumlah klub sepakbola, tak terkecuali Bali United. Klub yang berada di bawah naungan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk ini mengalami penurunan laba hingga 26,15 persen di 2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Senin (31/5/2021), emiten berkode BOLA ini mendapatkan laba sebesar Rp5,22 miliar, turun 26,15 persen dibandingkan tahun 2019 (year on year/yoy). Di mana pada tahun sebelumnya perseroan mendapatkan laba bersih sebesar Rp7,07 miliar.
Tidak hanya itu, penurunan juga terjadi pada nilai saham perusahaan ini, di mana laba per saham turun menjadi Rp0,87, dari sebelumnya di angka Rp1,23.
Turunnya laba ini terjadi karena pendapatan yang diraih perseroan merosot begitu tajam, di mana BOLA hanya meraih pemasukan sebesar Rp76,41 miliar di akhir Desember 2020. Angka ini turun 64,49% YoY dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp215,20 miliar.
Angka pendapatan ini turun disebabkan turunnya semua kontributor pendapatan perusahaan. Salah satunya berasal dari pendapatan komersial yang hanya sebesar Rp33,94 miliar dari sebelumnya Rp83,72 miliar. Pendapatan dari pertandingan turun drastis menjadi Rp606,15 juta dari posisi Rp4,33 miliar.
Pendapatan dari live video streaming dan rekaman video juga anjlok menjadi Rp10,03 miliar dari sebelumnya Rp84,91 miliar.
Untuk menjaga kondisi keuangan, perseroan menurunkan beban operasi yang tercatat menjadi Rp157,47 miliar dari sebelumnya senilai Rp214,98 miliar. Sedangkan beban keuangan naik menjadi Rp1,21 miliar dari sebelumnya sebesar Rp821,19 juta.
Pada periode tersebut, nilai aset BOLA tercatat sebesar Rp550,06 miliar, atau naik dari pencatatan akhir Desember 2019 lalu senilai Rp542,80 miliar. Aset lancar tercatat mencapai Rp414,81 miliar dan aset tak lancar sebesar Rp135,25 miliar.
Di pos liabilitas, terjadi kenaikan sepanjang 2020 menjadi Rp79,22 miliar dari sebelumnya Rp73,31 miliar. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp67,33 miliar dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp11,88 miliar.
Ekuitas perusahaan di akhir Desember 2020 lalu mencapai Rp470,83 miliar, naik tipis dari posisi akhir periode yang sama di 2019 yang sebesar Rp469,48 miliar. (TYO)