MARKET NEWS

Minyak Naik Lagi, Saham Migas ENRG hingga MEDC Lanjut Pesta

TIM RISET IDX CHANNEL 13/09/2023 17:43 WIB

Saham emiten migas kembali melejit hingga penutupan perdagangan Rabu (13/9/2023), seiring kembali menguatnya harga minyak dunia.

Minyak Naik Lagi, Saham Migas ENRG hingga MEDC Lanjut Pesta. (Foto: Freepik)

IDXChannelSaham emiten migas kembali melejit hingga penutupan perdagangan Rabu (13/9/2023), seiring kembali menguatnya harga minyak dunia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) melesat 13,95 persen ke posisi Rp294 per saham, melanjutkan penguatan menjadi 3 hari beruntun.

Saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) juga terangkat hingga 7,52 persen ke Rp286 per saham. Sebelum terkoreksi 3,62 persen pada Selasa (12/9), saham RUIS terbang 24,32 persen pada Senin (11/9).

Saham emiten milik Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga naik 5,07 persen.

Demikian pula, saham emiten milik keluarga Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang terapresiasi 3,69 persen ke Rp1.545 per saham. Saham MEDC sudah naik 4 hari berturut-turut.

Saham emiten milik Happy Hapsoro RAJA juga menghijau 3,21 persen, bersama dengan AKRA (2,43 persen) dan ELSA (1,89 persen).

Sebelumnya, minyak menguat mendekati level tertinggi 10 bulan yang dicapai pada perdagangan sehari sebelumnya, seiring pasar menyeimbangkan kekhawatiran pasokan atas produksi Libya dan pemangkasan ala OPEC+ dengan hambatan makroekonomi global.

Mengutip Reuters, minyak jenis Brent naik tipis 0,1%, menjadi USD92,14 per barel pada pukul 06.30 GMT, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,2%, menjadi USD88,97 per barel.

Per 17.30 WIB, minyak brent menguat 0,45% dan WTI 0,47%.

Kedua benchmark tersebut melonjak hampir 2% pada Selasa dan ditutup pada level tertinggi sejak November 2022.

“Prospek permintaan yang bullish dari OPEC dan prediksi Badan Informasi Energi AS (EIA) mengenai penurunan persediaan minyak global memperkuat pandangan pasar mengenai pengetatan pasokan di masa depan,” kata Satoru Yoshida, analis komoditas di Rakuten Securities, dikutip Reuters, Rabu (13/9).

Berita tentang anggota OPEC, Libya, yang menutup empat terminal ekspor minyak di wilayah timur karena adanya badai juga memberikan dukungan terhadap harga minyak, imbuh Yoshida.

“Tetapi kenaikan lebih lanjut mungkin terbatas karena ada juga tekanan negatif dari kekhawatiran yang masih ada mengenai melemahnya permintaan di Tiongkok,” jelas Yoshida.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap berpegang pada perkiraannya soal pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada 2023 dan 2024, dengan menyitir tanda-tanda bahwa negara-negara besar bernasib lebih baik dari perkiraan meskipun ada hambatan seperti suku bunga tinggi dan peningkatan inflasi.

Untuk menjaga pasokan tetap terbatas, Arab Saudi dan Rusia pada pekan lalu memperpanjang pengurangan pasokan sukarela sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. OPEC, Rusia dan produsen sekutunya dikenal sebagai OPEC+.

Produksi minyak Rusia diperkirakan menurun sebesar 1,5% menjadi 527 juta metrik ton (10,54 juta barel per hari) tahun ini, surat kabar Izvestia melaporkan pada Rabu, mengutip wawancara dengan Menteri Energi Nikolai Shulginov. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE