MARKET NEWS

Minyak Sawit (CPO) Kena Profit Taking usai Melonjak 2 Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 04/04/2024 11:47 WIB

Kontrak berjangka (futures) minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia terkoreksi pada perdagangan Kamis (4/4/2024) usai melesat lebih dari 2 persen pada Rabu.

Minyak Sawit (CPO) Kena Profit Taking usai Melonjak 2 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Kontrak berjangka (futures) minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia terkoreksi pada perdagangan Kamis (4/4/2024) usai melesat lebih dari 2 persen pada Rabu (3/4).

Menurut data pasar, futures CPO turun 0,32 persen ke level MYR4.393 per ton hingga pukul 11.36 WIB.

Kemarin, CPO melesat 2,20 persen ke level tertinggi harian sejak Maret 2023 atau menyamai level penutupan pada November 2022, berkat kenaikan 4 hari beruntun.

Harga CPO sudah melonjak 18 persen sejak awal 2024 (YtD).

CPO masih dalam momentum bullish di tengah kuatnya minyak nabati saingannya, harga minyak mentah yang menguat, hingga perkiraan permintaan yang lebih kuat menjelang Idul Fitri.

Melansir Trading Economics, Rabu (3/4), pada saat yang sama, bulan Ramahan menyebabkan penurunan produksi dan cuaca panas selama beberapa minggu terakhir yang mengakibatkan penurunan hasil panen.

Berdasarkan data surveyor kargo, pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk Maret terlihat meningkat antara 20,5% dan 29,2%, menurut Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia.

Yang membatasi kenaikan ini adalah laporan bahwa impor minyak sawit India yang merupakan pembeli utama mencapai titik terendah dalam sepuluh bulan pada Maret menjadi 481.000 ton, karena pembeli meningkatkan impor minyak bunga matahari seiring harga yang lebih rendah.

Sementara, produsen terbesar Indonesia berencana menggandakan subsidi untuk penanaman kembali kelapa sawit menjadi Rp60 juta (USD3.785) per hektar mulai Mei untuk meningkatkan partisipasi petani.

Trader minyak sawit David Ng mengatakan, dikutip dari Bernama, Rabu (3/4), ekspektasi permintaan yang lebih baik dalam beberapa minggu mendatang juga meningkatkan sentimen pasar.

“Kami melihat level support [CPO] di MYR4.300 per ton dan resistance di MYR4.500 per ton,” katanya kepada Bernama. (ADF)

SHARE