MARKET NEWS

Mirip DAAZ, Investor Buru Saham IPO Raharja Energi (RATU)

Rahmat Fiansyah 07/01/2025 19:58 WIB

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) akan melantai perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025).

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) akan melantai perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/1/2025). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) akan melantai perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025). Saham perusahaan energi milik Happy Hapsoro, suami Ketua DPR 2024-2029 Puan Maharani itu diburu investor, baik ritel maupun institusi.

RATU menjadi saham paling favorit di mata investor di antara saham-saham yang IPO di awal 2025. Selama periode penawaran umum yang berlangsung pada 2-6 Januari 2025, saham RATU mengalami kelebihan permintaan alias oversubscription hingga 313,15 kali.

"Ini adalah jumlah oversubscription di atas 300 kali yang kedua kalinya dalam sejarah BEI, setelah PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ)," kata Henan Sekuritas lewat akun Instagramnya, Selasa (7/1/2025).

Henan Sekuritas menjadi penjamin pelaksana efek (underwriter) IPO RATU bersama Sucor Sekuritas. DAAZ merupakan salah satu saham IPO paling fenomenal karena harganya melesat lebih dari 650 persen ke level tertinggi Rp6.725 dari harga awal Rp880. Kini, saham emiten batu bara itu bertengger di harga Rp4.170.

Sementara saham DAAZ yang juga diboyong Henan Sekuritas mengalami oversubscription hingga 323 kali saat penawaran umum. Saat melantai perdana di Bursa, harga sahamnya menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25 persen.

Dalam proses penawaran awal (book building) hingga penawaran umum (offering) IPO RATU, lebih dari 140 ribu investor ikut memesan saham RATU, lebih banyak daripada jumlah pemesan IPO saham DAAZ 48 ribu. Rinciannya, sebanyak 138.899 merupakan investor ritel dan 6.291 investor nonritel. 

Alhasil, dalam proses penjatahan, investor yang memesan saham anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) itu dengan nilai nominal di bawah Rp100 juta hanya mendapatkan 200-300 saham atau 2-3 lot saja. Dengan kata lain, sebagian besar investor ritel hanya mendapatkan jatah antara Rp230-Rp345 ribu per akun.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE